Nostalgia: Jack Wilshere, Eks Wonderkid Arsenal yang Merintis Karier Sebagai Pelatih

2 months ago 18

Liputan6.com, Jakarta Jack Wilshere pernah dianggap masa depan Timnas Inggris dan Arsenal. Tekniknya halus, visi bermainnya luar biasa, dan debutnya di usia 16 tahun menjadi bukti nyata talenta langka.

Namun, karier Wilshere diwarnai badai cedera yang merampas konsistensi dan peluang emas. Dari pujaan Emirates, eks wonderkid Arsenal ini perlahan menghilang dari radar tim utama. Kini, dia memilih jalur berbeda, masih di sepak bola, tapi sebagai pelatih.

Wilshere baru-baru ini menyelesaikan tugasnya sebagai pelatih interim Norwich City. Meskipun singkat, masa baktinya menunjukkan bahwa gairahnya terhadap sepak bola belum padam. Dia hanya mengubah bentuk kontribusinya.

Anak Emas dari Akademi Arsenal

Wilshere memulai kariernya di akademi Arsenal setelah sebelumnya sempat menimba ilmu di Luton Town. Di usia 15 tahun, ia sudah menjadi kapten tim U-16 dan langsung menonjol dalam setiap laga yang ia mainkan.

Musim 2007/08 menjadi titik balik penting baginya. Ia mencetak 13 gol dari 18 laga untuk tim U-18, termasuk hat-trick melawan Watford dan gol penentu kemenangan atas Aston Villa. Penampilan impresif itu membuat Arsene Wenger kepincut.

Debutnya bersama tim utama Arsenal datang pada September 2008, menjadikannya pemain termuda yang pernah tampil di Premier League untuk klub tersebut. Semua mata tertuju padanya, dan Wilshere menjawabnya dengan performa matang melebihi usianya.

Prestasi, Cedera, dan Perpisahan

Puncak karier Wilshere datang pada musim 2010/11. Ia dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik versi PFA dan masuk ke dalam Tim Terbaik Premier League musim itu. Namanya harum sebagai gelandang masa depan Inggris.

Namun, tubuhnya tak sanggup mengikuti bakatnya. Cedera demi cedera membuatnya kerap absen panjang, menghambat perkembangan dan kontinuitasnya di lapangan. Dalam sepuluh musim bersama Arsenal, ia hanya mencatatkan 197 penampilan dan 14 gol.

Pada 2018, Wilshere resmi meninggalkan Arsenal. Ia sempat membela West Ham United, Bournemouth, dan AGF di Denmark, sebelum akhirnya mengumumkan pensiun pada Juli 2022, saat usianya baru 30 tahun.

Langkah Baru di Dunia Kepelatihan

Hanya empat hari setelah pensiun, Wilshere langsung diumumkan sebagai pelatih tim U-18 Arsenal. Ia tak butuh waktu lama untuk menunjukkan potensi di balik papan taktik. Musim perdananya ditutup dengan membawa tim muda Arsenal ke final FA Youth Cup.

Meski kalah dari West Ham di partai puncak, performa tim asuhannya membuat banyak pihak terkesan. Ia dinilai mampu meneruskan filosofi permainan Arsenal ke generasi muda. Bakat melatihnya mulai mendapatkan pengakuan.

Oktober 2024, ia melangkah ke tantangan baru sebagai pelatih tim utama Norwich City. Perannya saat itu adalah mendampingi pelatih kepala Johannes Hoff Thorup sebagai asisten, memperluas wawasannya di level senior.

Pamit dari Norwich, Siap Tantangan Baru

April 2025, situasi mendadak berubah. Hoff Thorup dipecat, dan Wilshere ditunjuk sebagai pelatih interim untuk dua laga terakhir musim ini. Hasilnya cukup memuaskan: imbang tanpa gol melawan Middlesbrough dan menang 4-2 atas Cardiff.

Sayangnya, Norwich memilih mencari nama lain untuk pelatih permanen. Pada 24 Mei 2025, Wilshere mengumumkan kepergiannya dari klub lewat media sosial, mengaku ingin mengejar karier sebagai pelatih kepala penuh waktu.

"Saya membangun banyak hubungan hebat di sini. Terima kasih untuk semua pihak di Norwich dan para suporter Canaries yang menyambut saya dengan hangat," tulisnya.

Ke mana langkah Wilshere selanjutnya? Belum ada kepastian. Namun, satu hal jelas: mantan wonderkid Arsenal ini tidak pernah benar-benar pergi dari sepak bola. Ia hanya berganti peran dan kini tengah merintis jalan untuk menjadi ahli taktik yang disegani.

Read Entire Article
Bisnis | Football |