Biodiesel B50 Bakal Diuji Coba ke Sektor Otomotif hingga Kereta Api

13 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana segera melakukan uji coba mandatori B50, alias campuran BBM solar dengan 50 persen biodiesel yang berasal dari minyak sawit mentah (CPO).

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan, dirinya sudah mengundang pihak asosiasi dari lintas sektor pada Kamis (16/10/2025) hari ini untuk menyiapkan uji tes B50.

"Kan kita mau uji tes di pengguna. Jadi ada otomotif, ada alat berat, ada alat pertanian, terus perkapalan, dan perkeretaapian, dan juga genset di PLTG. Itu kita siapkan untuk uji tes secepatnya," ujarnya kepada Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Eniya melanjutkan, pertemuan dengan para pengusaha tersebut masih terfokus pada implementasi program B50, dan belum membahas soal rencana penerapan program E10, yakni campuran bioetanol 10 persen dengan BBM jenis bensin.

Menurut dia, mandatori E10 sebenarnya sudah lama digaungkan. Secara bertahap, Pertamina telah melaksanakan uji pasar bioetanol 5 persen dalam produk Pertamax Green 95.

Namun, tahap ini coba itu pun belum berjalan maksimal. Lantaran Pertamina baru menyerap sekitar 50 persen dari total produksi bioetanol sekitar 60.000 kiloliter.

"Kalau dengan E10 bisa tergerak malah bagus, karena kita punya potensi yang belum terserap sama Pertamina. Kita punya 60.000 kiloliter, tetapi Pertamina masih hanya menyerap sekitar separuh," tutur Eniya.

Substitusi 50% Konsumsi Solar

Adapun B50 merupakan mandatori lanjutan dari B40 yang mulai berlaku sejak 2025 ini. Eniya pada waktu terpisah sempat mengatakan, mandatori B50 tahun depan bakal mensubstitusi konsumsi solar hingga separuhnya, atau sekitar 20,1 juta kiloliter (KL).

"Jadi konsumsi kita itu 40,2 juta KL, prediksi tahun depan. Itu konsumsi solar. Nah, 50 persennya, 20,1 juta (KL). Itu komposisi FAME," jelas Eniya di Jakarta, beberapa waktu lalu.

FAME atau Fatty Acid Methyl Ester sendiri merupakan nama kimia untuk biodiesel yang berasal dari minyak sawit mentah, atau crude palm oil (CPO).

Kementerian ESDM Target Kewajiban E10 untuk BBM Berlaku 2028

Sebelimnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) target menetapkan mandatori atau kewajiban campuran bioetanol 10 persen (E10) untuk BBM jenis bensin (gasoline) pada 2028.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan, program E10 bakal melalui tahapan uji coba pasar (trial market) selama 2-3 tahun terlebih dahulu. Sebelum nantinya diwajibkan untuk BBM non subsidi.

"Jadi penerapannya di sekitar 2028, dan itu untuk non PSO dulu," ujar Eniya di Jakarta, dikutip Kamis (16/10/2025).

Saat ini, PT Pertamina (Persero) tengah melakukan trial market untuk BBM campuran bioetanol 5 persen (E5) pada produk Pertamax Green 95. Adapun kandungan 5 persen bioetanol tersebut dihasilkan dari molase atau ampas tebu.

Uji coba pasar Pertamax Green 95 akan terus dilaksanakan hingga 2026 mendatang. Sebelum masuk ke tahap E10, Eniya berharap tingkat konsumsi untuk produk campuran bioetanol 5 persen tersebut semakin membesar.

"Tahun depan sudah pasti bergerak untuk E5. Kita harapkan E5 bertumbuh. Saya pinginnya itu konsumsinya makin tumbuh," imbuh dia.

Siapkan Kepmen ESDM untuk Mandatori Bioetanol

Demi merealisasikan pentahapan mandatori bioetanol, Kementerian ESDM saat ini tengah menyusun Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM. Selain menilik kesiapan pasar, kebutuhan 1,2 juta kiloliter (KL) etanol untuk menerapkan mandatori E10 pun turut dipertimbangkan.

"Nanti kalau ada mandatori, baru nanti keluar Kepmen, kita sedang bahas Kepmen. Karena Kepmen pentahapannya itu jadi acuan dari para investor atau pengusaha," kata Eniya.

"Kalau E10 ditetapkan, berarti kita perlu 1,2 juta kiloliter, untuk non PSO dulu. Jadi non PSO itu kita harapkan konsumsinya makin tinggi. Karena kan sekarang trennya dari PSO ke non PSO," tutur dia.

Read Entire Article
Bisnis | Football |