Danantara Jadi Senjata Tarik Investasi Asing dan Swasta

4 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara) telah diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 24 Februari lalu. Danantara diharapkan mampu mengelola aset sektor vital seperti energi terbarukan, manufaktur berteknologi tinggi, dan ketahanan pangan, serta mendorong inovasi di berbagai industri.

Economic Researcher at Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF) seperti Danantara, berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun ke depan, khususnya dalam konteks pengembangan investasi dan optimalisasi aset negara.

"Danantara dibentuk sebagai organisasi mandiri yang menerima mandat untuk mengelola investasi. Harapannya, aset negara bisa berkembang lebih optimal," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (19/3/2025).

Pemerintah menargetkan investasi Rp 13.523 triliun hingga 2029, dengan nilai tahunan berkisar Rp 1.500 hingga Rp 4.000 triliun. Target tersebut memang ambisius, tapi melihat pencapaian investasi dalam dua hingga tiga tahun terakhir menunjukkan tren positif maka bisa dibilang cukup realistis.

"Kalau kita perhatikan dalam realisasi investasi, setidaknya dalam 2-3 tahun terakhir ini pencapaiannya tidak begitu buruk. Artinya dari target yang ditetapkan itu selalu tercapai target realisasi investasi terutama yang dicatat oleh BKPM," tuturnya.

Selain mempercepat investasi nasional, Danantara juga diharapkan dapat meningkatkan minat investor untuk menanamkan modal di daerah-daerah yang sebelumnya kurang diminati. Selain itu, Yusuf meyakini bahwa Danantara dapat berperan dalam menarik investasi asing dan swasta.

Promosi 1

Meningkatkan Likuiditas Pasar

Founder Tumbuh Makna (TMB) Muliadi San juga mendukung kehadiran Danantara, khususnya dalam penguatan pasar modal Indonesia. Ia menilai bahwa Danantara berpotensi menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan inklusi keuangan masyarakat.

“Dengan mengelola aset besar milik BUMN seperti Bank Mandiri, BRI, dan Pertamina, institusi ini memiliki potensi untuk meningkatkan kepercayaan investor lokal melalui pengelolaan yang profesional dan transparan. Hal tersebut dapat menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, sehingga partisipasi investor domestik dapat semakin meluas,” ujar Muliadi.

Muliadi juga menyoroti potensi Danantara dalam meningkatkan likuiditas pasar melalui pengelolaan aset yang efisien serta investasi di sektor-sektor strategis, seperti infrastruktur dan energi. Menurutnya, kehadiran Danantara dapat menjadi instrumen penting dalam memperkuat ekosistem investasi nasional, sekaligus memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.

"Kehadiran Danantara diharapkan dapat meningkatkan likuiditas pasar dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan," ujarnya.

Daya Saing Industri Keuangan

Muliadi berharap Danantara mampu memperkuat daya saing industri keuangan Indonesia, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di kancah regional dan global, sekaligus menjadikan Indonesia sebagai destinasi investasi yang menarik.

Menurutnya, selain menarik investor asing, Danantara juga harus berperan dalam mendorong pertumbuhan investor domestik, yang pada akhirnya dapat memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Dengan meningkatkan partisipasi investor dalam negeri, Danantara berpotensi menciptakan ekosistem investasi yang lebih stabil dan berkelanjutan, mengurangi ketergantungan terhadap modal asing, serta memperkuat perputaran ekonomi dalam negeri.

Muliadi juga melihat Danantara sebagai langkah strategis untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

"Danantara ini, bila dikelola dengan baik tentu ini sangat bagus. Tidak ada yang salah dengan Danantara karena sebenarnya ini cita-cita kita sejak lama," jelasnya.

Read Entire Article
Bisnis | Football |