Liputan6.com, Jakarta Timnas Inggris akan menjamu Timnas Senegal dalam pertandingan persahabatan internasional yang digelar di City Ground, Nottingham. Laga international friendly ini dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 11 Juni 2025, pukul 01.45 WIB. Meski hanya bertajuk friendly, kedua tim membawa misi yang tidak main-main.
Bagi Inggris, ini bukan sekadar laga pemanasan. Setelah performa kurang meyakinkan melawan Andorra, Thomas Tuchel ingin melihat peningkatan dari skuad asuhannya. Senegal pun datang dengan catatan tak terkalahkan dalam 23 laga, membawa kepercayaan diri tinggi ke Inggris.
Pertemuan ini juga menjadi ajang unjuk kekuatan bagi dua tim dengan ambisi besar. Inggris ingin terus menjaga rekor sempurna di bawah Tuchel, sementara Senegal ingin melanjutkan momentum positif yang mereka bangun sejak tahun lalu.
Inggris: Belajar dari Kemenangan yang Hambar
Thomas Tuchel mengawali era barunya sebagai pelatih Inggris dengan hasil yang menjanjikan. Dalam dua laga pertamanya, ia membawa The Three Lions menang atas Albania dan Latvia tanpa kebobolan. Namun, kemenangan tipis 1-0 atas Andorra mengundang banyak tanya dari publik.
Harry Kane menjadi penentu di laga itu lewat gol tunggalnya, tapi Tuchel mengakui performa timnya kurang menggigit. Ia menyoroti minimnya urgensi dan keseriusan anak asuhnya di 30 menit akhir pertandingan. Kritik itu menjadi sinyal bahwa Tuchel menuntut lebih, bahkan dalam laga yang 'mudah'.
Meski begitu, catatan Tuchel cukup impresif: tiga kemenangan tanpa kebobolan. Hal itu membuat Inggris tetap nyaman di puncak klasemen Grup K dan kini bersiap melakoni laga pertamanya di City Ground sejak 1941. Lawan kali ini tentu lebih menantang.
Senegal: Konsisten dan Tangguh Sejak Lama
Senegal datang dengan catatan tak terkalahkan dalam 23 pertandingan di waktu normal, sebuah prestasi yang menunjukkan konsistensi mereka. Satu-satunya noda hanyalah kekalahan adu penalti dari Pantai Gading di final Piala Afrika 2024. Selebihnya, pasukan Pape Thiaw tampil solid.
Di awal tahun ini, Senegal sempat ditahan imbang Sudan tanpa gol sebelum menaklukkan Togo 2-0 dalam kualifikasi Piala Dunia. Hasil itu menempatkan mereka di posisi kedua grup, hanya terpaut satu poin dari DR Kongo. Empat laga tersisa akan jadi penentu nasib mereka di kualifikasi.
Menjelang laga kontra Inggris, Senegal menahan imbang Irlandia 1-1 berkat gol telat dari Ismaila Sarr. Hasil itu memperpanjang rekor pertahanan mereka—25 laga terakhir tak pernah kebobolan lebih dari satu gol. Stabilitas itu jadi modal utama saat meladeni Inggris.
Rotasi dan Kesempatan di Sisi Inggris
Tuchel diperkirakan akan merombak beberapa posisi dalam susunan pemainnya. Ollie Watkins absen karena cedera ringan, dan ini membuka peluang bagi wajah-wajah baru. Nama-nama seperti Dean Henderson, Levi Colwill, hingga Myles Lewis-Skelly berpeluang tampil sejak awal.
Bukayo Saka juga sudah pulih dan dipastikan menjadi starter setelah absen di laga sebelumnya. Di lini tengah, Declan Rice dan Eberechi Eze kemungkinan mendapat menit bermain. Sementara itu, di lini depan, Anthony Gordon berpotensi menambah daya gedor.
Tak kalah menarik, Trevoh Chalobah dikabarkan bisa menjalani debutnya bersama timnas senior. Bagi Tuchel, laga ini menjadi kesempatan untuk melihat lebih banyak opsi sekaligus memberi kesempatan kepada para pemain muda.
Senegal Juga Tak Lengkap, tapi Tetap Solid
Di kubu Senegal, Pape Matar Sarr dari Tottenham harus absen karena cedera otot. Sadio Mane juga tak akan tampil setelah meminta izin absen karena alasan pribadi. Dua pemain kunci itu tentu meninggalkan lubang, tapi Senegal punya kedalaman skuat yang bisa diandalkan.
Kalidou Koulibaly dan Moussa Niakhate siap mengawal lini belakang. Di bawah mistar, Edouard Mendy kemungkinan besar akan kembali mengisi posisi starter. Kombinasi itu memberi jaminan kestabilan di lini pertahanan Senegal.
Nama-nama seperti Idrissa Gueye, Lamine Camara, dan Nicolas Jackson juga akan jadi andalan. Ismaila Sarr, yang mencetak gol penyeimbang melawan Irlandia, berpeluang menjadi ancaman utama di lini depan. Misi balas dendam atas kekalahan 0-3 di Piala Dunia 2022 jadi motivasi tersendiri.