CNN Indonesia
Rabu, 23 Apr 2025 13:20 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Lebih dari 60.000 siswa di Myanmar harus mengulang tes masuk universitas karena kertas ujian mereka hancur dalam kebakaran akibat gempa pada akhir Maret lalu.
Dilansir AFP, Selasa (22/4), gempa besar berkekuatan magnitudo 7,7 itu menewaskan lebih dari 3.7000 orang. Bangunan-bangunan di pusat Myanmar juga luluh lantak.
Akibat gempa, kebakaran terjadi di Universitas Mandalay. Sebanyak 62.954 kertas ujian siswa dari wilayah utara yang sedang dinilai ikut hancur dalam peristiwa itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lembar jawaban ujian hancur dalam kebakaran karena gempa bumi yang hebat," kata media pemerintah, Selasa. "Kami akan mengadakan ujian matrikulasi lagi dari tanggal 16 Juni hingga 21 Juni."
Adapun secara keseluruhan lebih dari 375.000 kertas ujian para siswa dari wilayah Mandalay dan Sagaing hancur dalam kebakaran itu.
Ujian matrikulasi di Myanmar merupakan masa peralihan yang paling menentukan bagi para remaja di Myanmar.
Media pemerintah menyebutkan sekitar 130.000 siswa mengikuti ujian di seluruh negeri tahun lalu.
Menurut PBB, lebih dari 60.000 orang tinggal di tenda-tenda perkemahan usai gempa.
Sejak tahun 2021, Myanmar berada di bawah pemerintahan junta militer. Gempa bumi besar pada tahun ini dinilai memperparah masalah di negara tersebut.
(afp/tsa)