Kontroversi Julian Alvarez di Atletico Madrid vs Real Madrid, UEFA Dorong Pembaruan Aturan Penalti

6 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) mengumumkan langkah untuk "memulai diskusi intensif" dengan FIFA dan IFAB mengenai kemungkinan revisi peraturan penalti. Keputusan ini muncul setelah insiden kontroversial melibatkan Julian Alvarez dalam pertandingan Liga Champions antara Atletico Madrid dan Real Madrid.

Real Madrid sempat memimpin tipis pada babak kedua duel sengit tersebut, namun keunggulan tersebut langsung sirna dalam waktu singkat 30 detik berkat gol spektakuler dari gelandang Atletico, Conor Gallagher.

Drama semakin memuncak ketika bintang Brasil Vinicius Junior gagal memanfaatkan peluang emas dari titik putih, dengan tendangan penaltinya melambung jauh di atas mistar. Kedua tim melanjutkan pertarungan ke babak adu penalti setelah hasil imbang bertahan hingga 120 menit.

Setelah tiga eksekusi awal lancar, giliran Julian Alvarez yang maju sebagai eksekutor kedua Atletico. Momen kontroversial terjadi saat kaki tumpuan penyerang Argentina itu tergelincir ketika menendang. Namun mengejutkan, bola tetap meluncur melewati jangkauan Courtois.

Meski begitu, eksekusi Alvarez dianulir VAR karena dianggap menyentuh bola dua kali. Atletico Madrid kemudian kalah dan tersingkir.

Insiden ini memicu perdebatan sengit di kalangan pakar sepak bola dan memaksa UEFA mengambil langkah proaktif untuk mengevaluasi kembali regulasi yang ada demi mencegah kontroversi serupa di masa mendatang.

Promosi 1

Penalti Alvarez Dianulir, Madrid Melenggang ke Perempat Final

Euforia singkat Julian Alvarez berubah menjadi kekecewaan mendalam saat pemain Argentina tersebut mengira telah mencetak gol penentu untuk Atletico Madrid. namun VAR menganulir gol penalti karena pelanggaran sentuhan ganda.

Keputusan kontroversial ini menjadi titik balik dramatis dalam pertandingan, membuka jalan bagi Real Madrid untuk akhirnya memenangi adu penalti dengan skor 4-2. Kemenangan ini mengantarkan Los Blancos melaju ke babak perempat final untuk menghadapi Arsenal, sementara kubu Atletico merasa dirampas kesempatan mereka oleh keputusan wasit.

Menanggapi kontroversi tersebut, UEFA dengan cepat merilis rekaman video baru yang memperlihatkan bukti krusial: sepatu kiri Alvarez melakukan kontak tipis dengan bola sebelum tendangan kaki kanannya dilakukan, mengonfirmasi pelanggaran teknis dalam prosedur penalti.

Dalam pernyataan resminya, badan sepak bola Eropa menjelaskan: "Atletico de Madrid telah menghubungi UEFA terkait insiden yang menyebabkan dibatalkannya tendangan penalti Julian Alvarez di penghujung pertandingan Liga Champions melawan Real Madrid."

"Meskipun kontaknya minimal, pemain tersebut menyentuh bola dengan kaki tumpu sebelum menendangnya, seperti yang terlihat dalam rekaman video. Berdasarkan regulasi saat ini (Hukum Permainan, Hukum 14.1), VAR wajib memanggil wasit untuk memberikan isyarat pembatalan gol," lanjut pernyataan tersebut.

Menutup pernyataannya, UEFA menegaskan komitmennya untuk "melakukan diskusi dengan FIFA dan IFAB guna mengevaluasi apakah peraturan tersebut perlu ditinjau ulang, khususnya dalam kasus di mana sentuhan ganda terjadi secara tidak disengaja."

UEFA Pertimbangkan Opsi Mengulang Tendangan

Kerangka regulasi penalti saat ini tergambar jelas dalam peraturan sepak bola: "Tendangan [penalti] selesai ketika bola berhenti bergerak, keluar dari permainan, atau wasit menghentikan permainan karena pelanggaran apa pun; penendang tidak boleh memainkan bola untuk kedua kalinya."

Namun, insiden kontroversial di stadion Metropolitano telah memicu pemikiran ulang tentang proporsionalitas hukuman. UEFA kini berencana melakukan diskusi mendalam dengan FIFA dan IFAB untuk meninjau kembali konsekuensi dari sentuhan ganda pada eksekusi penalti.

Fokus utama pembicaraan tersebut adalah mengevaluasi apakah pembatalan gol merupakan sanksi yang setimpal untuk pelanggaran teknis seperti yang terjadi pada kasus Julian Alvarez.

Alternatif yang dipertimbangkan adalah memberi kesempatan pengambilan ulang penalti, bukan langsung menganulir gol. Pendekatan ini dinilai lebih proporsional, terutama saat sentuhan ganda terjadi tanpa sengaja dan memberi dampak minimal pada hasil tendangan.

Read Entire Article
Bisnis | Football |