Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka memastikan sistem kelistrikan di Pulau Ambon andal. Hal ini tentu dapat mendukung perkembangan Ekonomi di wilayah terpencil.
Untuk memastikan listrik di Pulau Ambon memenuhi kebutuhan masyarakat, Gibran pun melakukan kunjungan kerja ke PLTMG Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara I, pembangkit listrik terapung milik PLN Indonesia Power yang menjadi tulang punggung sistem kelistrikan di Pulau Ambon dan sekitarnya.
“Terima kasih atas dukungan dan kerja keras PLN yang terus berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Maluku, khususnya Kota Ambon. Masyarakat sudah menikmati listrik dengan sangat baik. Namun, saya berharap pada tahun 2026, daerah-daerah terpencil dan terluar yang saat ini masih dialiri listrik 12 jam atau 6 jam, bisa menikmati listrik 24 jam penuh. Pemerataan akses listrik akan mempercepat pertumbuhan ekonomi desa dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Wapres Gibran, dalam keterangan tertulis PLN IP, Jumat (17/10/2025).
BMPP Nusantara I memiliki kapasitas sebesar 58 MW yang dihasilkan dari enam unit mesin. Pembangkit ini juga didukung oleh Ambon Peaker 1, yang menyumbang tambahan daya sebesar 39 MW dari empat unit mesin. Secara keseluruhan, sistem kelistrikan di Pulau Ambon memiliki daya mampu total sebesar 100 MW.
Dengan beban puncak tertinggi pada malam hari mencapai 65 MW, sistem ini masih memiliki cadangan putar sebesar 34 MW, sehingga kebutuhan listrik masyarakat Ambon saat ini telah terpenuhi dengan baik.
Penguatan Sistem Kelistrikan
Sebagai bagian dari penguatan sistem kelistrikan regional, PLN juga tengah membangun PLTMG Ambon Peaker 2 berkapasitas 50 MW yang ditargetkan rampung pada Juni 2026.
Hal tersebut sejalan dengan Asta Cita Pemerintah, khususnya cita keempat, Memperkuat pelayanan publik dan pemerataan pembangunan yang berkeadilan, di mana akses energi menjadi fondasi utama dalam mendorong kemajuan daerah.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Rizal Calvary Marimbo menyoroti peran BMPP Nusantara I sebagai inovasi strategis dalam menjangkau wilayah kepulauan yang sulit dijangkau oleh pembangkit konvensional.
Kehadiran BMPP Nusantara I di Ambon menjadi bukti bahwa transformasi energi tidak hanya berpusat di kota-kota besar, tetapi juga menjangkau wilayah 3T. Pembangkit ini bukan sekadar infrastruktur, melainkan penggerak kehidupan dan pembangunan yang dirasakan langsung oleh masyarakat Maluku.
“BMPP Nusantara I adalah wujud nyata inovasi PLN dalam menghadirkan pembangkit yang fleksibel dan cepat mobilisasi, khususnya untuk wilayah kepulauan. Pembangkit ini tidak hanya menjamin keandalan sistem, tetapi juga menjadi solusi strategis untuk pemerataan energi nasional,” ungkap Rizal.
Pembangkit Gas
Sementara itu, Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN IP, Purnomo menegaskan komitmen perusahaan dalam mengoperasikan pembangkit gas secara efisien dan berkelanjutan, demi memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
“Kami terus berkomitmen untuk mengoptimalkan operasi pembangkit gas, termasuk BMPP Nusantara I, agar dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Efisiensi, keandalan, dan keberlanjutan menjadi prinsip utama kami dalam mendukung sistem kelistrikan di Indonesia Timur,” jelasnya.