Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap alasan rendahnya penyerapan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Salah satunya imbas dari blokir anggaran pemerintah yang dilakukan pada awal 2025 ini.
Dia mengatakan, blokir anggaran pemerintah ini berpengaruh pada penggunaan di tingkat Kementerian/lembaga. Meski setelah dibuka kembali, masih butuh waktu dalam penggunaannya.
"Kalau yang pertama ya ada beberapa hal terlambat karena perubahan blokir, unblock, segala macam di awal-awal tahun ya. Sehingga ketika mulai lagi perlu waktu," kata Purbaya di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Dia menjelaskan pula saat ini sebagian besar blokir anggaran sudah dibuka, termasuk di Kementerian PU. Meski begitu, dia tidak mau gegabah memberikan alokasi, tapi menghitung kemampuan penyerapannya.
"Tapi kita hitung dengan angka yang mereka minta. Jadi gak ada masalah itu. Kalau mereka minta pasti mereka mampu, kalau gak mampu pasti gak minta," ucapnya.
Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan, pihaknya akan menggunakan seluruh anggaran yang sudah diminta dari Bendahara Negara. "Jadi yang sudah kita minta wajib kita spend semaksimalnya karena itu tadi disampaikan oleh Pak Menteri Keuangan akan menggerakkan ekonomi di daerah," sambung Dody.
Beda dari Zaman Jokowi
Purbaya turut membandingkan kemampuan penyerapan anggaran Kementerian PU saat ini dan pada masa awal pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Pada 2015 lalu, Purbaya menilai tingginya penyerapan karena infrastruktur menjadi fokus pemerintah.
"Kalau anda lihat kan zaman dulu, zaman Pak Jokowi 2015, PU adalah mesin utama pertumbuhan ekonomi pada waktu yang menyelamatkan ekonomi. Sekarang belanjanya agak rendah dibanding dulu dalam sisi size ya," tuturnya.
"Tapi saya ingin melihat ke depan, saya ingin melihat kembali peran PU yang lebih signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Kayaknya mereka mampu lah. Pengalamannya sudah banyak," tambah Bendahara Negara ini.
Serapan Anggaran Baru 50 Persen
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut penggunaan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) baru sekitar 50 persen. Meskipun, dia meyakini targetnya bisa dicapai lebih dari 94 persen di akhir 2025.
Hal itu didapati setelah Purbaya menyambangi Menteri PU, Dody Hanggodo. Keduanya nampak membahas mengenai serapan anggaran dan strateginya hingga akhir tahun.
"Jadi saya ke sini, safari anggaran lah kira-kira gitu. Untuk memastikan anggaran yang ada dibelanjakan dengan baik. Di sini memang agak rendah 50 persen lebih," kata Purbaya di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Bisa Tembus 94 Persen di Akhir Tahun
Dia pun meminta penjelaskan Dody Hanggodo soal strategi penggunaan anggaran. Setelahnya, Purbaya optimistis serapan anggaran Kementerian PU bisa melebihi 94 persen di penghujung tahun
"Kelihatannya langkahnya sudah cukup bagus sehingga akhir tahun mungkin 94 persen atau lebih bisa diserap," ungkapnya.
Beberapa program yang dinilai bisa jadi andalan antara lain irigasi pertanian hingga proyek jalan desa. Proyek ini akan dipercepat hingga akhir 2025. "Jadi gak ada yang dikhawatirkan dengan belanja Kementerian PU ini. Yang penting untuk saya adalah belanjanya bisa mendorong perekonomian supaya ekonomi kita tumbuh lebih cepat di triwulan keempat ini," tuturnya.