Sinyal Menkeu Purbaya Kurangi Penerima BLT Tahun Depan, Tapi Ada Syaratnya

20 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menimbang untuk mengurangi jumlah penerima bantuan langsung tunai (BLT). Syaratnya, dampak pertumbuhan ekonomi bisa dirasakan semua lapisan masyarakat, termasuk yang terbawah.

Dia mengasumsikan, dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia 6 persen, bisa jadi sebagian kelompok yang masuk daftar tak lagi membutuhkan BLT. Untuk itu, perhatiannya saat ini adalah mengerek pertumbuhan ekonomi secara merata.

"Kita lihat ya, kalau ekonominya udah kuat, udah bagus, tumbuh 6 persen, mungkin mereka juga gak butuh. Makanya doain biar ekonominya berbalik cepat, biar saya dapet hadiah kira-kira gitu," ungkap Purbaya, di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Meaki begitu, dia masih akan menghitung secara mendalam kemungkinannya. Salah satu indikatornya adalah masyarakat penerima BLT saat ini sudah mulai naik kelas, sehingga tidak dalam kategori yang berhak menerima.

Langkahnya, jumlah penerima BLT akan dikurangi sedikit demi sedikit. Satu hal yang ditekankannya adalah kondisi ekonomi masyarakat.

"Kita lihat, butuh apa engga. Tapi kan gini, kalau mereka udah mampu, misalnya sukses work. Mungkin dari desil, dikurangin dikit, kalau udah desil aja dapet, terus kurangnya dikit. Tapi kita akan bertahap dan melihat itu, bagaimana kondisi ekonomi masyarakat kita," jelas Purbaya.

Dampak ke Masyarakar Bawah Cenderung Lambat

Kendati begitu, Purbaya punya pertimbangan lain. Dia menilai dampak pertumbuhan ekonomi yang tinggi cenderung lambat di masyarakat bawah.

"Karena walaupun ekonominya tumbuh kencang, gak semuanya bisa menerima manfaatnya kan. Biasanya yang bawah itu, dapatnya lambat sekali. Kalau setahun mungkin belum sampai ke sana," ucapnya.

"Tapi kalau 2 tahun, 3 tahun tumbuh kencang, ke bawah juga akan sampai. Pada waktu itu, kalau kita udah nilai yang mereka mampu, ya kita kurangin bertahap," sambung Purbaya.

BLT Sebesar Rp 30 Triliun

Sebelumnya, Paket stimulus ekonomi lanjutan berupa pencairan bantuan langsung tunai (BLT) dengan total nilai sekitar Rp 30 triliun akan segera direalisasikan kepada sekitar 140 juta orang penerima mulai pekan depan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dirinya telah mendapat arahan dari Presiden Prabowo Subianto untuk menambah jumlah penerima BLT, yang akan disalurkan pada Oktober, November hingga Desember 2025.

Pemerintah memasukan 17,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM) baru. Sehingga total penerima BLT lanjutan akan bertambah menjadi sebanyak 35.046.783 KPM.

"Ini lebih tinggi dari BLT sebelumnya. Ini bisa menjangkau kurang lebih 140 juta orang, kalau kita berasumsi satu kpm itu adalah ayah, ibu dan dua orang anak," ujar Menko Airlangga, Jumat (17/10/2025).

Dua Skema Penyaluran BLT

Airlangga menjelaskan, tambahan daftar penerima bantuan ini dihitung dari kelompok rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan paling rendah. Mulai dari desil 1 (sangat miskin) hingga desil 4 (rentan miskin).

Proses penyalurannya akan dilakukan mulai pekan depan melalui bank BUMN (Himbara) kepada 18,3 juta keluarga penerima manfaat. Sementara untuk 17,2 juta KPM lain akan disalurkan melalui PT Pos Indonesia (Persero) mulai Senin, 20 Oktober 2025.

"Hari ini akan dilakukan secara simbolis kepada 50 orang yang belum pernah mendapatkan bantuan sebelumnya. Ini masuk ke yang angka 17,2 juta," kata Airlangga.

Read Entire Article
Bisnis | Football |