Trump Perintahkan AS Tangkap Mahasiswi Turki Gegara Demo Pro Palestina

3 days ago 9

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menahan dan mencabut visa seorang mahasiswa program doktoral asal Turki lantaran pernah mendukung demo bela Palestina.

Reuters melaporkan mahasiswa Universitas Tufts, Rumeysa Ozturk, ditangkap imigrasi AS pada Selasa (25/3) malam karena terlibat dalam aksi unjuk rasa pro Palestina beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebuah video menunjukkan momen ketika Ozturk ditangkap oleh sejumlah agen dan dibawa ke pusat penahanan di dekat Somerville, Massachusetts.

Menurut pengacaranya, penangkapan itu terjadi saat mahasiswi berusia 30 tahun itu sedang menuju lokasi untuk berbuka puasa bersama teman-temannya.

"Berdasarkan pola yang kita lihat di seluruh negeri, penggunaan hak kebebasan berpendapat yang dilakukannya tampaknya menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ia ditahan," kata pengacara Ozturk, Mahsa Khanbabai.

Juru bicara Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS Tricia McLaughlin mengatakan penangkapan Ozturk dilakukan karena ia "terlibat dalam kegiatan mendukung Hamas".

McLaughlin tak merinci kegiatan apa yang dilakukan Ozturk dan kapan hal itu terjadi.

Ozturk adalah penerima beasiswa penuh yang mengambil program doktoral untuk Studi Anak dan Pengembangan Manusia di Universitas Tufts. Ia mengantongi visa F-1 alias visa non-imigran untuk belajar di Negeri Paman Sam.

Setahun lalu, ia pernah menulis opini di surat kabar mahasiswa, Tufts Daily, yang mengkritik tanggapan universitas terhadap seruan mahasiswa agar kampus menyetop kerja sama dengan perusahaan yang memiliki hubungan dengan Israel. Tulisannya ini yang diduga menjadi penyebab Ozturk ditahan oleh imigrasi AS.

Setelah penangkapan Ozturk, Khanbabai mengajukan gugatan pada hari yang sama dengan mengeklaim penangkapan kliennya tidak sah.

Presiden Tufts Sunil Kumar telah buka suara soal penangkapan mahasiswinya ini. Kumar menyatakan pihak kampus tidak mengetahui soal penangkapan Ozturk dan bahwa aksi itu akan "menyusahkan beberapa anggota komunitas kami, terutama anggota komunitas internasional."

Kedutaan Besar Turki di Washington sementara itu telah menghubungi Kementerian Luar Negeri AS, imigrasi AS, dan otoritas lainnya untuk meminta keterangan terkait penangkapan Ozturk.

"Kami mengupayakan semua cara untuk menyediakan layanan konsuler dan bantuan hukum guna melindungi hak-hak warga negara kami," demikian pernyataan Kedubes Turki di AS.

Sejak dilantik, Trump dan jajarannya telah berjanji untuk mendeportasi para pengunjuk rasa pro-Palestina karena dinilai mendukung milisi Hamas.

Para pengunjuk rasa, yang termasuk pula kelompok Yahudi, mengatakan pemerintah telah keliru menilai kritik terhadap Israel dan dukungan untuk Palestina dengan antisemitisme serta dukungan untuk Hamas.

Sebelum Ozturk, lulusan Universitas Columbia sekaligus ketua demo bela Palestina, Mahmoud Khalil, juga ditahan oleh imigrasi AS dengan alasan terlibat dalam kegiatan yang mendukung milisi Hamas. Khalil telah membantah tuduhan tersebut.

(blq/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Bisnis | Football |