Liputan6.com, Jakarta - Manchester United mendapat kabar buruk menjelang pertarungan hidup mati Liga Europa. Matthijs de Ligt, pilar pertahanan andalan, mengalami cedera mengkhawatirkan saat bertanding melawan Brentford di kancah Liga Premier.
Bek berusia 25 tahun itu turun sebagai starter bersama Luke Shaw dan talenta muda Tyler Fredricson di lini belakang saat bertandang ke Stadion Komunitas Gtech, Minggu (4/5/2025). Sebelumnya, De Ligt baru saja pulih dari masalah kaki dan sempat tampil sebagai pemain pengganti dalam kemenangan telak 3-0 melawan Athletic Bilbao di leg pertama semifinal Liga Europa.
Drama cedera terjadi di babak pertama saat insiden tabrakan keras di lapangan. Pemandangan mencekam terlihat ketika bek asal Belanda tersebut terbaring sambil memegangi kaki kanannya dan memberi sinyal frustasi bahwa ia tidak mampu melanjutkan pertandingan. Ruben Amorim segera bereaksi dengan memasukkan Harry Maguire sebagai penggantinya.
Momen ini menambah daftar panjang petaka cedera yang menimpa United musim ini. De Ligt sebelumnya telah absen dalam empat pertandingan Premier League terakhir sebelum lawatan ke London.
Terkaparnya De Ligt tepat menjelang leg kedua semifinal Liga Europa melawan Athletic Bilbao pada Kamis mendatang merupakan pukulan telak bagi Setan Merah. Bek dengan nilai transfer 65 juta poundsterling tersebut telah menjadi sosok vital dalam skema tiga pelatih berbeda yakni Erik ten Hag, Ruud van Nistelrooy, dan kini Amorim dengan 42 penampilan dan dua gol penting sepanjang musim.
Amorim Hadapi Dilema Formasi Manchester United
Saat pendukung Manchester United menanti dengan cemas kabar tentang kondisi Matthijs De Ligt, pelatih Ruben Amorim telah mulai menyusun strategi alternatif untuk menghadapi pertarungan hidup-mati melawan Athletic Bilbao.
Untungnya, formula kemenangan leg pertama masih tersedia dalam taktik sang pelatih Portugal. Di tanah Basque, trio pertahanan Harry Maguire, Leny Yoro, dan Victor Lindelof tampil impresif mengawal kemenangan telak 3-0. Kedua bek terakhir memang harus puas duduk di bangku cadangan saat menghadapi Brentford, namun diprediksi akan kembali menjadi pilar utama pada pertandingan krusial Kamis mendatang.
Secercah harapan muncul dari situasi Leny Yoro. Bek muda berbakat asal Prancis tersebut mendapat kesempatan bermain lebih awal dari yang direncanakan saat menggantikan Luke Shaw di babak pertama melawan Brentford. Sebuah rotasi yang sebenarnya sudah diproyeksikan terjadi sejak menit awal jika melihat upaya memberi kesempatan Shaw untuk kembali pulih sepenuhnya.
Dinamika cedera ini menciptakan teka-teki menarik bagi Amorim dalam pemilihan komposisi lini belakang. Meski kehilangan De Ligt merupakan pukulan berat, skuad United memiliki kedalaman pemain yang memadai di posisi bek tengah untuk mengamankan keunggulan agregat dan melangkah ke final Liga Europa.
Dengan modal keunggulan tiga gol tanpa balas, strategi defensif solid yang ditunjukkan di leg pertama menjadi kunci bagi Setan Merah untuk mengamankan tiket ke partai puncak, dimana trofi Eropa dan tiket otomatis ke Liga Champions musim depan menjadi hadiah yang berharga.
Mazraoui Siap Kembali Jelang Duel Penentu
Seberkas sinar optimisme menerangi ruang perawatan Manchester United. Ruben Amorim dapat bernapas lega dengan kabar positif bahwa Noussair Mazraoui diprediksi siap tempur untuk menghadapi Athletic Bilbao di leg kedua. Absennya bek asal Maroko ini dalam pertandingan melawan Brentford ternyata hanya langkah pencegahan, bukan indikasi cedera yang serius.
Berita menggembirakan juga datang dari Toby Collyer. Gelandang muda berbakat tersebut berada di jalur pemulihan yang tepat dan berpeluang masuk dalam skuad pada Kamis mendatang, memberikan tambahan kekuatan di lini tengah Manchester United.
Namun, tidak semua berita dari klinik cedera berwarna cerah. Kubu Setan Merah masih harus menerima kenyataan bahwa Ayden Heaven (pergelangan kaki), Diogo Dalot (betis), Joshua Zirkzee (paha), dan Lisandro Martinez (lutut) dipastikan absen untuk pertarungan penentu nanti di Old Trafford.
Meski menghadapi berbagai tantangan cedera, United berada dalam posisi yang sangat menguntungkan. Dengan keunggulan agregat tiga gol, Amorim dan pasukannya hanya perlu menghindari kekalahan dengan selisih empat gol atau lebih untuk melangkah ke partai puncak.
Di final, mereka akan berhadapan dengan pemenang antara Tottenham Hotspur atau Bodo/Glimt. Kemenangan di partai final tidak hanya akan mengakhiri paceklik trofi Eropa, tetapi juga memastikan tiket langsung ke Liga Champions musim depan sehingga menjadi hadiah yang sangat berarti di tengah kampanye domestik yang penuh gejolak.