Liputan6.com, Jakarta - Mimpi buruk cedera kembali menghantui Manchester United saat Ruben Amorim mengungkapkan ketidakpastian kondisi Matthijs de Ligt usai duel sengit melawan Brentford pada laga Liga Premier akhir pekan lalu.
Bek tangguh asal Belanda itu baru saja merayakan kembali ke tim utama setelah mengatasi masalah kaki yang memaksanya tampil sebagai pemain pengganti pada duel keras leg pertama semifinal Liga Europa melawan Athletic Bilbao. Namun, nasib baik belum berpihak pada mantan bintang Ajax tersebut.
Momen mencekam terjadi menjelang akhir babak pertama ketika De Ligt terlihat kesakitan dan terpaksa ditarik keluar dari lapangan. Ekspresi khawatir terlihat jelas di wajah para staf medis Manchester United.
"Saya tidak bisa memberikan informasi pasti saat ini. Mari kita tunggu perkembangannya," ungkap Amorim dengan nada waspada saat berbicara kepada BBC Sport pasca pertandingan. "Yang bisa saya lakukan hanyalah berharap cederanya tidak serius," tambahnya.
Drama cedera tak berhenti di situ. Luke Shaw dan Patrick Dorgu juga ditarik keluar pada babak kedua. Namun, Amorim menegaskan bahwa keduanya merupakan keputusan taktis demi menjaga kesegaran jelang pertandingan hidup mati leg kedua semifinal Liga Europa melawan Athletic Bilbao, Jumat (9/5/2025) dini hari WIB.
"Kami terpaksa mengambil risiko dengan [Harry] Maguire. Sementara Shaw harus kami istirahatkan karena kami sangat membutuhkannya untuk pertandingan Kamis (waktu setempat)," jelas sang pelatih asal Portugal.
Amorim Lihat Secercah Harapan Usai di Tumbangkan Brentford
Pertarungan spektakuler penuh gol menghiasi duel Manchester United melawan Brentford yang berakhir dengan kekalahan dramatis 3-4 bagi Setan Merah. Trio Mason Mount, Alejandro Garnacho, dan Amad Diallo berhasil membobol gawang lawan, namun brace gemilang dari Kevin Schade memastikan kemenangan manis bagi tuan rumah.
Menghadapi jadwal padat, Ruben Amorim mengambil langkah berani dengan melakukan rotasi signifikan. Talenta muda berbakat seperti Chido Obi dan Tyler Fredricson mendapat kesempatan emas menjadi starter di panggung prestise Liga Premier.
"Saya sangat terkesan dengan penampilan para pemain muda," ungkap Amorim dengan sorot mata penuh keyakinan.
"Mereka menunjukkan kemampuan mengendalikan permainan meski peluang gol tidak banyak tercipta. Memang, 30 menit awal kami kesulitan menghadapi bola mati lawan, tapi itu masalah keterbatasan fisik yang sudah kami antisipasi," tambahnya.
Analisis tajam pelatih asal Portugal itu berlanjut ke babak kedua: "Kami nyaris menyamakan kedudukan sebelum kebobolan dua gol. Pola yang mirip dengan awal pertandingan di mana kami kebobolan dan tidak segera bereaksi. Meski kalah, ada banyak pelajaran berharga untuk masa depan."
Dengan bijak, Amorim mengingatkan realitas yang dihadapi klub: "Sebagai institusi, kita perlu memahami tanggung jawab besar yang kita pikul saat ini. Skuad harus disiapkan menghadapi berbagai kompetisi."
Manchester United Hadapi Dilema De Ligt Menjelang Duel Krusial
Kabut ketidakpastian masih menyelimuti kondisi Matthijs de Ligt menjelang pertandingan hidup mati Manchester United. Tanpa adanya kepastian, spekulasi terus berkembang seputar ketersediaan bek tangguh asal Belanda tersebut.
Insiden yang memaksa De Ligt ditarik keluar dari lapangan ternyata berawal dari benturan keras, bukan masalah otot seperti yang awalnya dikhawatirkan. Hal ini memunculkan secercah optimisme di tengah situasi yang mencekam. Namun, untuk memastikan diagnosis akurat, pemain bernomor punggung 4 itu dijadwalkan menjalani serangkaian tes medis pada hari Senin.
Dengan pertaruhan tinggi menjelang laga penentuan di Liga Europa, Manchester United dipastikan tidak akan mengambil risiko yang dapat membahayakan kesehatan pemain berharga mereka. Bahkan peluang mencapai final pun tampaknya tidak cukup untuk memaksa De Ligt tampil jika kondisinya belum optimal.
Seandainya De Ligt absen pada pertandingan di Old Trafford Kamis mendatang, Ruben Amorim harus memutar otak mencari kombinasi terbaik di lini pertahanan. Sebuah tantangan signifikan mengingat pentingnya pertahanan kokoh menghadapi serangan tajam dari Athletic Bilbao.