Cek Jadwal Operasional Bank Indonesia Selama Libur Lebaran 2025

7 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyesuaikan jadwal kegiatan operasional selama libur nasional dan cuti bersama Lebaran 2025. Hal ini merujuk pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri.

Mengutip Antara, Senin (17/3/2025), Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menuturkan, penyesuaian jadwal itu dilakukan dalam rangka menyediakan infrastruktur bagi transaksi perbankan untuk masyarakat.

Pada 28 Maret 2025 hingga 7 April 2025, layanan penyelenggaraan Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS), dan Bank Indonesia Electronic Trading Platform (BI-ETP), tidak beroperasi.

Pada periode yang sama, layanan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) juga ditetapkan tidak beroperasi serta seluruh kegiatan layanan kas ditiadakan. Seluruh warkat debit di zona 4 yang telah diserahkan pada 27 Maret 2025 (H-1) akan diselesaikan setelmennya pada 8 April 2025.

Selain itu, layanan Bank Indonesia Fast Payment (BI-FAST) tetap beroperasi penuh selama periode libur Lebaran.

Seluruh kegiatan transaksi operasi moneter rupiah dan valuta asing (valas) pada 28 Maret 2025 hingga 7 April 2025 ditiadakan.

Dalam hal ini, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) dan kurs acuan non-dolar AS (USD)/rupiah (IDR) juga tidak diterbitkan. Selama periode ini, Kurs Bank Indonesia menggunakan referensi kurs hari kerja terakhir.

Penyampaian Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) oleh bank kontributor ditiadakan pada 28 Maret 2025 hingga 7 April 2025.

Adapun JIBOR, Indonesia Overnight Index Average (IndONIA), Compounded IndONIA, dan IndONIA Index tidak terbit pada periode tersebut.

Ramdan mengatakan kegiatan operasional Bank Indonesia akan kembali ke jadwal normal seluruhnya pada 8 April 2025. Selanjutnya, pelaksanaan kegiatan operasional perbankan menjadi pertimbangan dan kewenangan masing-masing bank.

Promosi 1

Bank Indonesia dan State Bank of Vietnam Perkuat Kerja Sama

Sebelumnya, Bank​ Indonesia (BI) dan State Bank of Vietnam (SBV) menyepakati peningkatan kerja sama bilateral di area kebanksentralan. Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding – MoU) ditandangani oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo, dan Gubernur State Bank of Vietnam, Nguyen Thi Hong, dan berlaku efektif pada 7 Maret 2025 untuk jangka waktu 5 tahun ke depan.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, kesepakatan ini merupakan bagian penting dari hasil pertemuan antara Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dengan Sekretaris Jenderal Republik Sosialis Vietnam, To Lam, pada 10 Maret 2025, sekaligus menandai 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Vietnam.

"Nota Kesepahaman ini mencerminkan komitmen bersama untuk semakin memperkuat kolaborasi dalam kerangka kerja sama kedua bank sentral yang lebih terstruktur dan strategis di area utama tugas bank sentral, yang mencakup kebijakan moneter, makroprudensial dan stabilitas keuangan, sistem pembayaran dan setelmen, serta inovasi digital," kata Perry, di Jakarta, Selasa (11/3/2025).

Selanjutnya, kerja sama ini akan diimplementasikan di antaranya dalam bentuk dialog kebijakan mengenai isu strategis, pertukaran pengalaman dan pengetahuan termasuk studi/penelitan bersama, pengembangan kapasitas dan pertukaran data atau informasi.

Perry juga menyebut, bahwa MoU ini sebagai tonggak penting dalam memperkuat hubungan antara BI dan SBV yang telah terjalin sebelumnya dan wujud kemitraan yang semakin solid.

Kerjasama ini Saling Untungkan Kedua Belah Pihak

Gubernur Perry menekankan, kerja sama ini akan memberikan hasil yang saling menguntungkan bagi kedua bank sentral dan berkontribusi positif terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Adapun Gubernur Nguyen Thi Hong juga menyampaikan bahwa MoU ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kolaborasi keuangan antara Indonesia dan Vietnam, yang menegaskan pentingnya peran strategis kedua institusi dalam menjaga ketahanan keuangan dan ekonomi.

BI dan SBV berkomitmen untuk mendorong stabilitas keuangan, kekuatan ekonomi, dan pertumbuhan yang berkelanjutan di kawasan.

Read Entire Article
Bisnis | Football |