Menko Zulkifli Hasan: Koperasi Desa Merah Putih Bisa Potong Rantai Tengkulak

14 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan Koperasi Desa Merah Putih bisa memotong rantai distribusi pangan. Termasuk keterlibatan tengkulak dalam penyaluran bahan pangan.

Pembentukan KopDes Merah Putih ditargetkan rampung dalam 6 bulan. Salah satu perannya adalah melakukan distribusi pangan, baik dari desa maupun menuju desa.

"(KopDes Merah Putih) juga akan memotong rantai pasok sembako, kebutuhan-kebutuhan desa bisa langsung dari produsen, bisa sampai di koperasi," ungkap Menko Zulkifli Hasan di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (17/3/2025).

KopDes Merah Putih juga bisa memasok kebutuhan pangan yang ada di wilayah desa. Proses distribusi ini bisa tidak melibatkan perantara atau tengkulak.

"Selain koperasi ini nanti bisa menyuplai warung-warung yang ada di desa, juga bisa menyuplai kebutuhan masyarakat," ujar dia.

"Sehingga bisa memotong middleman atau tengkulak-tengkulak," tegas Menko Zulkifli.

Dia menerangkan, KopDes Merah Putih bisa membantu petani untuk menjual gabah hasil panen ke Perum Bulog. Termasuk penyaluran pupuk subsidi yang akan diterima langsung petani.

"Pengadaan dari petani ke Bulog, gabah atau pupuk ini dipotong (dari) tengkulak-tengkulak, juga sebaliknya nanti hasil mereka langsung ke pusat-pusat atau ke Bulog, begitu juga barang dari kota, produsen juga bisa masuk ke desa-desa," tutur dia.

Kepastian Harga

Pada kesempatan tersebut, Menko Zulkifli turut menyebut KopDes Merah Putih bisa menjaga harga hasil panen petani. Misalnya dengan menyimpan lebih dahulu hasil panen ketika harga kurang baik di pasaran.

Teknologi penyimpanan pun akan ditingkatkan. Misalnya dengan tambahan adanya gudang dingin atau cold storage di tiap desa.

"Maka nanti koperasi ini bisa juga menanggulangi, juga bisa menanggulangi hasil pertanian desa itu, disimpan dulu kalau harga lagi kurang bagus, karena nanti ada juga cold storage dan lain-lain," terangnya.

Promosi 1

Pangkas Rantai Distribusi

Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyoroti keuntungan yang diambil tengkulak (middleman) mencapai Rp 313 triliun dari sembilan bahan pokok (sembako) pangan. Dia menegaskan akan memutus mata rantai tersebut.

Salah satu caranya melalui kehadiran Koperasi Desa Merah Putih yang jadi gagasan Presiden Prabowo Subianto. Amran bilang, KopDes Merah Putih akan berperan dalam memotong mata rantai distribusi pangan.

"Yang dulunya rantai pasoknya 8 menjadi 3, 8 menjadi 3 lini, dari petani, koperasi, langsung konsumen," ungkap Mentan Amran saat inspeksi mendadak (sidak) operasi pasar di Kantor Pos Jakarta Timur, DKI Jakarta, Sabtu (8/3/2025).

Tengkulak Untung Rp 313 Triliun

Penyederhanaan rantai pasok itu, termasuk sebagai upaya untuk memberantas pengepul atau tengkulak. Dalam hitungannya, pihak tersebut mengambil keuntungan hingga Rp 313 triliun dari sembako.

"Tahu kita middleman mengambil keuntungan (dari) sembilan bahan pokok itu Rp 313 triliun," tegasnya.

KopDes Merah Putih nantinya akan menjalankan sistem yang lebih sederhana dengan memangkas distribusi rantai pasok tadi. Setiap desa akan dibekali dengan satu koperasi yang bertugas menjaga harga pangan ke konsumen.

"Ini pemerintah membangun sistem, yaitu solusi permanen, koperasi setiap desa, satu koperasi. Cantik kan? Ini nanti motor penggerakannya adalah termasuk PT Pos (Indonesia)," bebernya.

Pemerintah Kebut Pembentukan 70 Ribu Koperasi Merah Putih

Sebelumnya, Kementerian Koperasi akan mengebut pembentukan Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) hingga Juli 2025 mendatang. Ini jadi perintah Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ekonomi daerah.

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan, pembentukan Kopdes Merah Putih dilakukan secara bertahap. Kemudian, dengan melibatkan generasi muda.

"Dalam pelaksanaannya tidak lupa kami akan melibatkan para generasi muda untuk berkoperasi, pembentukan Kop Des ini akan kami lakukan secara bertahap dimulai dari masa pembentukan mulai hari ini sampai Juli 2025," kata Budi Arie dalam keterangannya, dikutip Selasa (4/3/2025).

Menkop mengatakan bahwa dalam implementasinya, Koperasi Merah Putih akan dikembangkan melalui tiga pendekatan utama.

Nantinya akan ada sekitar 64 ribu kelompok tani yang siap bermigrasi menjadi koperasi distribusi pupuk bersubsidi serta sistem pertanian dan distribusi pangan di desa dapat terintegrasi dengan lebih baik.

“Jadi, ada tiga model. Pertama, membangun koperasi baru. Kedua, merevitalisasi koperasi yang sudah ada. Ketiga, membangun dan mengembangkan,” ungkap Budi Arie.

Putus Rantai Tengkulak

Selain memperkuat ekonomi desa, koperasi ini juga diharapkan dapat memutus mata rantai distribusi barang yang selama ini merugikan produsen dan konsumen.

KopDes Merah Putih diharapkan dapat melakukan pengelolaan pada outlet atau gerai sembako, outlet gerai obat murah, apotek desa, outlet kantor koperasi, outlet unit usaha simpan pinjam koperasi (embrio Kop Bank), outlet klinik desa, outlet cold storage, serta distribusi logistik.

“Supaya bisa lebih murah harga-harga di masyarakat konsumen,” tegasnya.

Read Entire Article
Bisnis | Football |