'Cekik' China dengan Kenaikan Tarif, Trump Klaim Beijing Mau Negosiasi

1 week ago 8

CNN Indonesia

Kamis, 10 Apr 2025 10:26 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeklaim Beijing bersedia melakukan negosiasi perdagangan usai AS 'cekik' China dengan kenaikan tarif gila-gilaan.

"China mau buat kesepakatan. Mereka hanya tidak tahu persis bagaimana caranya. Anda tahu, ini hal yang mereka tidak tahu persis," tutur Trump seperti dikutip dari CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump juga menilai China merupakan bangsa yang manjaga kebanggan dan gengsi sehingga tidak ingin seolah kalah dengan meminta negosiasi.

"Dan, Presiden Xi orang yang bangga. Saya sangat mengetahuinya dan mereka tidak tahu pasti untuk menuju ke situ (negosiasi). Namun, mereka akan mencari caranya. Mereka sedang dalam proses mencari tahu, mereka mau buat kesepakatan (dengan AS)," kata Trump.

Dalam kesempatan itu, Trump menyebut alasan menunda penerapan kenaikan tarif impor terhadap sejumlah negara selama 90 hari. Ia menegaskan penundaan itu hanya berlaku buat negara-negara yang tidak akan membalas menaikkan tarif impor dari AS.

"Saya katakan kepada mereka, kami akan menggandakan (kenaikan tarif) jika kalian membalas," ungkap Trump.

"Itu yang kami lakukan terhadap China (menggandakan kenaikan tarif) karena mereka membalas (kenaikan tarif). Kita lihat saja. Saya yakin semua akan berhasil secara menakjubkan," Trump menambahkan.

Trump sebelumnya menggandakan kenaikan tarif 125 persen setelah China membalas dengan kenaikan tarif 84 persen terhadap barang-barang asal AS.

Ia juga telah mengumumkan menangguhkan kebijakan tarif impor baru ke sejumlah negara untuk sementara waktu, kecuali China.

Trump justru menaikkan tarif barang-barang asal China menjadi sebesar 125 persen dari semula yang ditetapkan 104 persen. Kebijakan ini berlaku mulai tengah malam waktu setempat.

"Karena kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan China kepada Pasar Dunia, dengan ini saya menaikkan tarif yang dikenakan ke China oleh Amerika Serikat menjadi 125 persen, berlaku segera," kata Trump via Instagram.

"Suatu saat, semoga dalam waktu dekat, China akan menyadari bahwa hari-hari menipu AS, dan negara-negara lain, tidak lagi berkelanjutan atau dapat diterima," tulis Trump.

(bac)

Read Entire Article
Bisnis | Football |