Trump: Harvard adalah Lelucon, Tak Akan Jadi Kampus Hebat Lagi

1 day ago 7

CNN Indonesia

Kamis, 17 Apr 2025 17:25 WIB

Presiden AS Donald Trump menyebut Universitas Harvard sebagai lelucon dan tak akan hebat lagi usai kampus menolak menerima pengawasan politik dari luar. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut Universitas Harvard sebagai lelucon dan tak akan hebat lagi usai kampus menolak menerima pengawasan politik dari luar. (Foto: REUTERS/Nathan Howard)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut Universitas Harvard sebagai lelucon dan tak akan hebat lagi usai kampus menolak menerima pengawasan politik dari luar.

"Harvard adalah lelucon, mengajarkan kebencian dan kebodohan. Seharusnya tak lagi menerima dana federal," kata Trump di platform Truth Social pada Rabu (17/4), dikutip AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Trump mengatakan Harvard tak lagi bisa dianggap sebagai tempat belajar yang yang dan tak boleh masuk daftar Universitas atau Kolese Terbaik Dunia.

Kemarahan Trump muncul usai Harvard menolak tuntutan untuk tunduk ke pengawasan pemerintah dalam hal penerimaan pelajar, perekrutan, dan kecenderungan politik.

Trump juga membekukan dana sebesar US$2,2 miliar untuk program penelitian sebagian besar di bidang medis di Harvard. Kampus ini padahal punya peran penting dalam pengembangan obat dan perawatan kesehatan baru.

Selain itu, dia mengatakan Harvard harus kehilangan status bebas pajak sebagai lembaga pendidikan nirlaba jika tak mundur dari komitmen mereka.

Sejumlah media AS melaporkan biro pajak Internal Revenue Service (IRS) sedang membuat rencana untuk melakukan pencabutan pembebasan pajak sesuai permintaan Trump.

Dalam surat yang dikirim ke Harvard tuntutan pemerintahan Trump mencakup: mengakhiri penerimaan mahasiswa yang mempertimbangkan ras atau asal negara, mencegah mahasiswa asing yang memusuhi nilai-nilai institusi AS masuk, mengakhiri perekrutan staf berdasarkan ras, agama, jenis kelamin, atau asal kebangsaan, dan mengurangi kekuatan mahasiswa dalam tata kelola kampus.

Selain itu, mereka juga meminta untuk mengaudit mahasiswa-mahasiswi dan staf untuk mengetahui sudut pandang keberagaman, mereformasi seluruh program untuk catatan buru anti-semitisme atau bias lain, hingga menindak tegas protes di kampus.

Rektor Universitas Harvard Alan Garber mengatakan kampus menolak "berunding mengenai independensi atau hak konstitusionalnya."

(isa/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Bisnis | Football |