:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5031156/original/045676400_1733042270-20241201-Rencana_Penundaan_Kenaikan_PPn-HER_1.jpg)
1/7
Warga memilih pakaian yang dijual di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Minggu (1/12/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5031157/original/083896100_1733042270-20241201-Rencana_Penundaan_Kenaikan_PPn-HER_2.jpg)
1/7
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan kemungkinan adanya penundaan kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5031158/original/024550700_1733042271-20241201-Rencana_Penundaan_Kenaikan_PPn-HER_3.jpg)
1/7
Semula kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) akan diberlakukan mulai Januari 2025. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5031159/original/064074000_1733042271-20241201-Rencana_Penundaan_Kenaikan_PPn-HER_4.jpg)
1/7
Sebelumnya, kenaikan PPN 12% memunculkan gelombang penolakan di masyarakat. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5031160/original/001586600_1733042272-20241201-Rencana_Penundaan_Kenaikan_PPn-HER_5.jpg)
1/7
Kenaikan PPN dikhawatirkan semakin menekan dan mengurangi daya beli masyarakat yang saat ini sudah melemah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5031161/original/036391000_1733042272-20241201-Rencana_Penundaan_Kenaikan_PPn-HER_6.jpg)
1/7
Kenaikan PPN 12% juga menimbulkan kekhawatiran munculnya gelombang PHK baru. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5031162/original/069672100_1733042272-20241201-Rencana_Penundaan_Kenaikan_PPn-HER_7.jpg)
1/7
Alasan penundaan ini karena pemerintah ingin menyiapkan bantalan subsidi terlebih dahulu sebelum menaikkan PPN menjadi 12% sesuai amanat Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). (Liputan6.com/Herman Zakharia)