Liputan6.com, Jakarta Musim 2024/2025 menjadi salah satu periode paling gemilang bagi Barcelona. Blaugrana tampil dominan di La Liga, menyapu bersih gelar domestik, dan empat kali menaklukkan Real Madrid di semua ajang.
Namun, di balik euforia kemenangan di lapangan, ada satu klasemen yang belum bisa mereka menangi: Persaingan ekonomi dengan rival abadinya, Real Madrid.
Di tengah renovasi Camp Nou yang masih berlangsung, Barcelona harus puas dengan pertumbuhan finansial yang stagnan. Sementara itu, Real Madrid justru melesat, menjadi klub sepak bola Spanyol pertama yang menembus valuasi 6 miliar euro.
Inilah potret nyata bahwa kejayaan di lapangan belum tentu langsung berbanding lurus dengan kekuatan ekonomi sebuah klub. Jurang ekonomi yang terbuka lebar di antara mereka menjadi tantangan tersendiri bagi Barcelona untuk mengejar ketertinggalan di luar lapangan.
Real Madrid Pecahkan Rekor, Barcelona Tertahan Renovasi Camp Nou
Menurut laporan LaLiga Stock Market 2025, Real Madrid kini memiliki valuasi fantastis 6,17 miliar euro. Angka ini bukan hanya rekor di Spanyol, tapi juga menempatkan Los Blancos di jajaran klub olahraga paling bernilai di dunia.
Sementara itu, Barcelona yang baru saja meraih treble domestik, harus puas dengan valuasi 5,56 miliar euro. Nilai ini tidak mengalami kenaikan signifikan, bahkan cenderung stagnan.
Penyebab utamanya adalah ketiadaan Camp Nou sebagai sumber pendapatan utama. Sudah dua musim berturut-turut Barcelona menjalani laga kandang di stadion sementara, yang jelas mengurangi pemasukan dari tiket, hospitality, dan aktivitas komersial yang biasanya terpusat di stadion legendaris tersebut.
Manajemen Barcelona berharap bisa kembali ke Camp Nou pada awal musim depan. Kembalinya ke rumah sendiri diharapkan mampu mengembalikan aliran pendapatan yang selama ini terhambat, sekaligus membuka peluang untuk mengejar Real Madrid dalam hal valuasi klub.
Dominasi Dua Raksasa: 64% Nilai La Liga Hanya Milik Barcelona dan Madrid
Meski tertinggal dari Real Madrid secara ekonomi, Barcelona dan Los Blancos tetap jauh di atas klub-klub lain di Spanyol.
Kedua klub ini menguasai 64% dari total valuasi seluruh klub La Liga, sebuah dominasi yang tak tertandingi dalam sejarah sepak bola Spanyol.
Kesenjangan nilai ini menjadi pengingat betapa besarnya kekuatan finansial dua klub tersebut dibandingkan pesaing domestik mereka.
Dengan segala keterbatasan akibat renovasi stadion, Barcelona masih mampu menjaga posisinya sebagai klub paling bernilai kedua di Spanyol, menandakan fondasi ekonomi yang tetap kuat meski diterpa tantangan.
Di sisi lain, Real Madrid terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar. Inovasi komersial dan optimalisasi aset, termasuk stadion Santiago Bernabeu yang baru direnovasi, menjadi kunci utama keberhasilan Los Blancos dalam memenangkan “El Clasico” di ranah ekonomi.
Harapan Baru: Camp Nou dan Ambisi Barcelona di Musim Mendatang
Musim depan menjadi momentum penting bagi Barcelona. Kembalinya ke Camp Nou bisa menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi baru.
Klub berharap, dengan pulihnya pendapatan dari hari pertandingan dan aktivitas komersial, mereka bisa menjadi klub kedua di dunia yang menembus valuasi 6 miliar euro.
Dengan skuad muda yang terus berkembang dan dukungan fanatik dari seluruh dunia, Barcelona punya modal kuat untuk mengejar ketertinggalan.
Namun, tantangan tetap besar, terutama menghadapi inovasi dan agresivitas bisnis Real Madrid yang kini menjadi tolok ukur baru dalam dunia sepak bola modern.