Harga Emas Antam Hari Ini 26 Mei 2025 Lebih Murah Rp 11.000, Cek Daftar Lengkapnya

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau harga emas Antam anjlok pada perdagangan Senin (26/5/2025) setelah cenderung stabil pada perdagangan sebelumnya.

Berdasarkan laman logammulia.com, harga emas Antam hari ini, Senin, 26 Mei 2025 dibanderol Rp 1.919.000 per gram.  dari perdagangan sebelumnya Rp 1.930.000.

Demikian juga harga buyback atau pembelian kembali oleh Antam ikut merosot. Harga buyback ditetapkan Rp 1.763.000 per gram. Harga emas ini berlaku jika konsumen ingin menjual kembali emas yang dimilikinya ke Antam.

Adapun harga tertinggi emas Antam tercatat pada 22 April 2025 sebesar Rp 2.016.000 per gram, dan harga buyback tertinggi Rp 1.865.000 per gram.

Daftar Harga Emas Antam

Daftar Harga Emas Antam Hari Ini:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp 1.009.500.
  • Harga emas 1 gram: Rp 1.919.000.
  • Harga emas 2 gram: Rp 3.782.000.
  • ⁠Harga emas 3 gram: Rp 5.653.000.
  • Harga emas 5 gram: Rp 9.399.000.
  • Harga emas 10 gram: Rp 18.720.000.
  • Harga emas 25 gram: Rp 46.637.500.⁠
  • Harga emas 50 gram: Rp 93.155.000.
  • Harga emas 100 gram: Rp 186.190.000.
  • Harga emas 250 gram: Rp 465.087.500.
  • Harga emas 500 gram: Rp 929.875.000.
  • Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.859.600.000. 

Prediksi Harga Emas Pekan Ini, Siap-Siap Gapai Level Ini

Sebelumnya, harga emas terus menunjukkan performa mengesankan dan berhasil menembus level USD 3.300 per ons. Kenaikan ini terjadi seiring kembali memanasnya ketegangan perdagangan global, yang membuat investor melirik emas sebagai aset aman.

Melansir Kitco News, Minggu (25/5/2025), harga emas dunia memulai minggu ketiga Mei 2025 di level USD 3.217,90 per ons. Tidak butuh waktu lama, logam mulia ini langsung melesat ke atas USD 3.240 lalu sempat turun ke USD 3.210.

Sesi perdagangan di Eropa sempat mendorong harga emas hingga USD 3.246 per ons. Namun, setelah itu harga bergerak dalam kisaran sempit USD 15 sepanjang Senin.

Momentum sesungguhnya datang pada Selasa pagi waktu Amerika Utara. Harga emas kembali melonjak melewati batas USD 3.246 dan sempat menyentuh angka hampir $3.300 sebelum penutupan pasar Amerika.

Menurut survei mingguan Kitco News, sentimen pelaku industri terhadap emas tetap positif untuk pekan depan. Sementara itu, investor ritel juga kembali menunjukkan kecenderungan membeli (bias bullish) setelah melihat performa solid logam kuning ini.

Faktor Pendorong: Ketidakpastian Global dan Kebijakan Pemerintah

Presiden dan COO Asset Strategies International, Rich Checkan mengungkapkan bahwa emas saat ini sedang dalam fase konsolidasi dan siap untuk naik lebih tinggi lagi. Ia menambahkan, 

"Pergerakan itu seharusnya dibantu oleh penurunan peringkat obligasi pemerintah AS dari Aaa ke Aa1 oleh Moody's serta apa yang tampaknya akan segera disahkannya RUU Besar yang Indah yang sarat dengan pengeluaran defisit,” kata Checkan.

Checkan juga menambahkan, jika emas dan perak naik menjelang akhir pekan panjang, biasanya itu menjadi sinyal kenaikan lebih lanjut. 

"Investor ingin masuk pasar sebelum libur panjang, karena pergerakan harga biasanya lebih ekstrem saat volume perdagangan menurun," ujar dia.

Perang Dagang Picu Reli Harga Emas

Colin Cieszynski dari SIA Wealth Management menyatakan bahwa konflik dagang yang kembali memanas menjadi alasan utama untuk optimisme terhadap emas. Menurutnya, dengan Trump berbicara keras tentang tarif sekali lagi, saya optimis terhadap Emas untuk minggu-minggu mendatang.

Hal senada diungkapkan James Stanley dari Forex.com. Ia menyebut bahwa belum ada tanda-tanda kuat bahwa tren naik emas telah berakhir. 

"Saya pikir USD 3.500 adalah level utama mengingat pergerakan harga spot yang tidak menentu dan itulah harga yang harus dikalahkan oleh para investor sebelum kita bisa memikirkan kenaikan ke USD 4.000,” tuturnya.

Panduan Investasi Saat Perang Dagang Kembali Memanas

Adam Button, Kepala Strategi Mata Uang di Forexlive.com, menekankan bahwa emas kembali menjadi aset pilihan di tengah kekhawatiran terhadap tarif dan ketegangan dagang. 

"Perang dagang kembali terjadi, dan emas adalah perdagangan perang dagang," ujarnya.

Menurut Button, pasar kini lebih memahami pola pergerakan emas saat konflik dagang terjadi. Pada awal perang dagang dulu, emas sempat dijual saat aset berisiko anjlok. Namun kini investor semakin terbiasa membeli emas sebagai perlindungan, sekaligus menjual dolar AS.

Read Entire Article
Bisnis | Football |