Juventus: Transfer Joao Mario yang Memunculkan Keraguan Mengenai Logika

Liputan6.com, Jakarta - Juventus membuat keputusan transfer yang mengejutkan pada bursa musim panas dengan mendatangkan Joao Mario dari FC Porto. Langkah ini langsung memicu perbincangan karena terjadi melalui skema tukar pemain yang melibatkan Alberto Costa.

Pertukaran tersebut mengingatkan publik pada transaksi kompleks masa lalu yang tidak menghasilkan dampak positif jangka panjang. Kenangan itu membuat banyak pihak bertanya-tanya tentang arah perencanaan klub asal Turin tersebut.

Bagi Juventus, bursa transfer semestinya menjadi momen memperkuat fondasi tim. Namun, masuknya bek sayap kanan Portugal itu justru memunculkan keraguan mengenai logika olahraga di balik keputusan itu.

Saat kesepakatan terjadi, Alberto Costa sedang berada dalam fase performa yang menjanjikan bersama tim. Usianya yang baru 22 tahun memberi harapan akan perkembangan jangka panjang di level tertinggi.

Joao Mario datang dengan profil usia yang lebih matang, yakni 25 tahun, tetapi tanpa jaminan adaptasi cepat. Namun, awal kiprahnya di Serie A berjalan tersendat dan kontribusinya nyaris tidak terasa.

Kesempatan bermain yang terbatas mempertegas kesan bahwa ia belum siap memenuhi tuntutan kompetisi. Akan tetapi, bagi klub sebesar Juventus, keputusan melepas pemain muda yang berkembang demi opsi yang belum teruji terasa kontraproduktif.

Pelatih Luciano Spalletti dikenal berhati-hati dalam memberi kepercayaan kepada pemain baru. Minimnya menit bermain Mario memberi sinyal bahwa ia belum dianggap solusi untuk kebutuhan tim.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mendasar terkait proses pengambilan keputusan transfer. Jika pemain tidak masuk rencana utama pelatih, maka logika olahraga dari perekrutan tersebut menjadi lemah.

Informasi yang beredar mengarah pada keputusan yang lebih bersifat struktural ketimbang teknis. Namun, ketika kebijakan finansial lebih dominan, risiko mengorbankan performa di lapangan menjadi nyata.

Dalam konteks ini, Juventus kembali dihadapkan pada dilema klasik antara neraca keuangan dan ambisi kompetitif. Jika situasi Mario tidak berubah, transfer ini berpotensi tercatat sebagai langkah yang menghambat progres tim.

Sumber: juvefc

Gia Yuda PradanaTim Redaksi