Khotbah Terakhir Paus Fransiskus Serukan Setop Agresi Israel ke Gaza

6 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Mendiang Paus Fransiskus sempat menyerukan penghentian agresi brutal Israel di Jalur Gaza Palestina hingga perang Rusia dan Ukraina dalam khotbah terakhirnya beberapa jam sebelum meninggal dunia pada Senin (21/4) waktu Vatikan.

Khotbah itu ia sampaikan saat memberi kejutan kepada ribuan umat Katolik di Vatikan dalam misa memperingati Hari Paskah di Lapangan Santo Petrus, Minggu (20/4).   

Sambil memandangi ribuan umat Katolik yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus dari atas kursi rodanya, Paus Fransiskus menyoroti dunia yang dipenuhi dengan berbagai konflik dan menyerukan diakhirinya perang di Gaza, Ukraina, dan Sudan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena kondisinya yang lemah, Paus hanya mampu membacakan beberapa kalimat secara langsung. Ia pun duduk, sementara seorang ajudannya membacakan pidato Paskah tersebut: sebuah "perayaan kehidupan" di tengah "gemuruh kematian" yang, menurutnya, semakin meluas di seluruh dunia.

Dalam pidato yang disampaikan hanya beberapa jam sebelum kepergiannya, Paus Fransiskus juga menyebutkan 11 negara dan enam kawasan yang kini dilanda konflik, menggambarkan dunia yang semakin tergelincir ke dalam perang dan kekacauan.

"Betapa besar dahaga akan kematian, akan membunuh, yang kita saksikan setiap hari di berbagai konflik yang berkecamuk di berbagai penjuru dunia! ... Betapa besar penghinaan yang kadang diarahkan pada mereka yang rentan, yang terpinggirkan, dan para migran!" kata Paus Fransiskus seperti dikutip CNN.

Paus Fransiskus juga mendoakan komunitas Kristen di Lebanon dan Suriah, menyerukan dilakukannya "dialog konstruktif" untuk membantu mengakhiri kelaparan di Yaman, perdamaian di Sudan dan Sudan Selatan, serta mendoakan para korban kekerasan di Republik Demokratik Kongo.

Paus yang tutup usia di umur 88 tahun itu juga menyerukan gencatan senjata awal setelah bertahun-tahun perang saudara di Myanmar sebagai secercah "tanda harapan."

Paus juga berdoa agar tercipta "perdamaian yang adil dan abadi" di Ukraina, dan mengecam penderitaan rakyat di Gaza.

"Di mana konflik yang mengerikan terus menimbulkan kematian dan kehancuran," ucap Paus Fransiskus dalam pidato yang dibacakan ajudannya.

Sebagai kritikus vokal terhadap perang Israel melawan Hamas di Gaza, Paus Fransiskus semakin keras dalam kecamannya dalam beberapa bulan terakhir, bahkan menyebut konflik tersebut "sangat serius dan memalukan."

Paus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu tutup usia setelah sempat dirawat di rumah sakit selama lebih dari sebulan, karena menderita infeksi polimikroba pada saluran pernapasan.

Paus Fransiskus mulai memimpin Gereja Katolik dunia pada Maret 2013 menggantikan pendahulunya Paus Benedict XVI yang mengundurkan diri.

Paus Fransiskus merupakan paus non-Eropa pertama sejak Paus Gregory dari Suriah pada 1.200 tahun lalu. Dia merupakan paus pertama yang berasal dari benua Amerika, tepatnya Argentina.

Selama menjabat sebagai pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus menghasilkan sejumlah terobosan. Paus kelahiran 1936 itu menjadi yang pertama berkunjung ke negara-negara Arab di Timur Tengah.

Dalam kunjungan itu, Paus Fransiskus menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia bersama Imam Besar Masjid Al Azhar Mesir untuk mendorong perdamaian umat Muslim-Kristen Katolik.

Paus Fransiskus juga kerap menggaungkan toleransi antar-umat beragama dan vokal mengutuk penjajahan dan agresi brutal Israel terhadap bangsa Palestina.

Paus Fransiskus juga menjadi paus pertama yang secara terbuka menerima kaum Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Queer Plus (LGBTQ+).

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Bisnis | Football |