Liputan6.com, Jakarta - Ruben Amorim dinobatkan sebagai pelatih kedua terburuk dari segi perolehan poin sepanjang 25 pertandingan dalam sejarah Premier League.
Hal itu menyusul kekalahan demi kekalahan yang ditelan Setan Merah di bawah kepemimpinannya, hingga mereka kini terlempar ke peringkat 16 klasemen sementara Liga Inggris 2024/2025.
Mengutip laporan di situs Transfermarkt pada Kamis (15/5/2025), titel terburuk sejatinya sudah disandang Ruben Amorim sejak sebelum kekalahan melawan Chelsea di pekan ke-37 pada Sabtu (17/5/2025) dini hari WIB.
Amorim tercatat cuma mampu mengoleksi 24 poin dari 25 pertandingan, yang membuat rata-rata poin per pertandingannya cuma menyentuh 0,96.
Raihan itu membuat dia menduduki urutan kedua tabel manajer yang dinilai tak berhasil membuat dampak di klub, menurut Transfermarkt, dan berada tepat di bawah Joe Royle.
Adapun eks manajer Manchester City itu ada di daftar teratas lantaran dia hanya mengumpulkan 22 angka dalam 25 pertandingan Premier League saat menukangi The Citizens pada musim 2000/2001.
Berita Video, komentar Ruben Amorim setelah Bruno Fernandes tampil mengesankan di laga MU Vs Real Sociedad
Kalah dari Chelsea Bikin MU dan Amorim Makin Terbenam
Dengan ekalahan dari Chelsea di pekan ke-37 Liga Inggris 2024/2025, Manchester United dan Ruben Amorim kini makin terpuruk. Setan Merah sudah tak terhindarkan dari predikat musim terburuk lantaran masih terkunci di urutan 16 klasemen dengan hanya 1 laga tersisa.
Situs Transfermarkt juga mencatat rata-rata perolehan poin per laga Amorim kini turun menjadi 0.92 setelah ditaklukkan oleh The Blues lewat gol Marc Cucurella pada Sabtu (17/5/2025) dini hari tadi.
Dari total 26 pertandingan Liga Inggris MU yang dipimpin Ruben Amorim, pelatih asal Portugal itu hanya mampu mempersembahkan 6 kemenangan, 6 hasil imbang dan 14 kekalahan.
Catatan tersebut bahkan membuat Amorim ada di bawah Paul Jewell yang sempat menjalani musim mengerikan bersama Derby County pada 2007/2008. Dia kala itu cuma mampu menorehkan rata-rata 0,94 poin di setiap pertandingan.
Ruben Amorim Akui Kebapukan MU
Sementara itu, dalam pernyataannya selepas laga melawan Chelsea, pelatih Ruben Amorim sendiri tak menampik bahwa timnya tampil buruk musim ini.
Dengan total 18 kekalahan liga yang dipetik sejak awal musim, Manchester United kini sudah mencatatkan hasil minor terbanyak kedua sejak kampanye degradasi mereka pada 1973/1974 silam.
Terlepas dari hal itu, Amorim menyatakan pihaknya sudah tak mau ambil pusing. Setan Merah saat ini didorong untuk mempersiapkan final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur yang jadi kesempatan terakhir mereka untuk meraih gelar musim ini
“Kami sepenuhnya mengakui hal itu. Kami sudah membahas itu. Tidak ada yang berubah musim ini. Cara terbaik adalah mempersiapkan diri untuk final (Liga Europa), mencoba memenangkan trofi musim ini, dan mempersiapkan diri untuk musim berikutnya,” ujar Amorim, dilansir dari situs resmi Man Utd.
“Kami tahu bahwa kami ada di musim yang sulit. Kami tidak bisa melakukan apa pun soal itu. Itu sudah berlalu. Kami harus melihat ke masa kini, masa kini adalah mempersiapkan untuk final, dan kemudian mempersiapkan diri untuk musim berikutnya,” tandas dia.