Penjualan UMKM Ikut Terseret Pelemahan Daya Beli Masyarakat

2 days ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Edy Misero, tidak menampik adanya pelemahan daya beli masyarakat turut berdampak terhadap penjualan produk barang dan jasa UMKM. Namun, ia menjamin meskipun terjadi penurunan penjualan karena pelemahan daya beli, para pengusaha UMKM tetap membayar Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para pegawai.

"Oiya, pasti dong (THR untuk karyawan sifatnya wajib), karena itu adalah hak mereka," ujar Edy kepada Liputan6.com, Jumat (28/3/2025).

Dengan catatan, ia meminta para pegawai UMKM tidak mengeluh jika amplop Lebaran yang diterima kali ini jumlahnya lebih kecil. Lantaran adanya penurunan omzet imbas lesunya angka penjualan.

"Misal, kalau dulu saya ngasihnya Rp 1 juta seorang. Saya kumpulin karyawan saya lima orang, ini kondisi kita kamu tahu ya, penjualannya menurun. Kali ini Rp 800 ribu aja ya," ungkap Edy coba mengibaratkan.

"Jelaskan dong bahwa kondisi prihatin sekalipun kita tetap berusaha untuk bersyukur. Kalau THR-nya dikurangi, jangan bersungut-sungut ya," pinta dia.

Soal angka penjualan yang menurun, Edy mau tidak mau harus menerimanya, akibat tingkat daya beli masyarakat yang memang tengah lesu. Sehingga, ia meminta tiap pelaku UMKM tetap bertahan dengan caranya masing-masing, dengan memaksimalkan pemasukan yang ada.

"Kita harus siap menghadapi segala risiko yang terjadi. Bahwa, daya beli masyarakat menurun, masyarakatnya aja sendiri enggak mau belanja, mau berhemat. Kita perlukan yang namanya saving, menabung," tegasnya.

Menurut dia, pelemahan daya beli ini turut terjadi lantaran masyarakat sudah lebih pandai mengelola keuangannya. Sehingga, UMKM harus bisa mensiasati sikap masyarakat yang tidak akan terlalu jor-joran dalam merayakan Idul Fitri tahun ini.

"Kalau misalnya daya belinya direm, pasti penjualan barang terrem juga dong. Itu harus diterima oleh pelaku UMKM, bahwa masyarakat Indonesia sudah semakin pintar, tidak harus jor-joran," kata Edy.

"Jadi harus menerima kondisi di mana, waduh, biasanya nih jualan saya laku 100. Sekarang sudah dekat Lebaran cuman lakunya 75. Enggak apa-apa, jangan ngomel," seru dia.

Promosi 1

Survei BI Tunjukkan Daya Beli Melemah, Tingkat Konsumsi Rumah Tangga di Bawah Pertumbuhan Ekonomi

Bank Indonesia (BI) mencatat ada penurunan daya beli masyarakat dalam periode sebelum Ramadan dan Idul Fitri atau Lebaran 2025. Hal itu ditunjukkan pada hasil survei atas penjualan eceran di Tanah Air.

Mengacu data yang disajikan, Indeks Penjualan Riil pada Februari 2025 diprediksi turun 0,5 persen secara tahunan atau dari Februari 2024 lalu. Sedangkan, penjualan eceran pada Februari juga diprediksi tumbuh tipis 0,8 persen dari Januari 2025 atau secara bulanan.  Tren itu memperpanjang kontraksi penjualan eceran pada Januari 2025 yang tercatat anjlok minus 4,7 persen.

Ekonom Indonesia Strategic ane Economic Action Institution (ISEAI) Ronny P Sasmita mengamini data tersebut. Dia memandang turunnya hasil survei penjualan ritel sejalan dengan penurunan keyakinan konsumen.

"Dan itu sudah bisa kita lihat seperti kata Bank Indonesia, survei retail menurun, agak cenderung menurun, keyakinan konsumen cenderung menurun," ujar Ronny kepada Liputan6.com, Rabu (19/3/2025).

Dia menuturkan, data lainnya di Produk Domestik Bruto (PDB) menunjukkan tren hampir serupa. Dimana data itu menunjukkan konsumsi rumah tangga yang cenderung turun. Ronny bilang, angka konsumsi rumah tangga lebih rendah dari besaran pertumbuhan ekonomi 5 persen.

"Yang jelas data di PDB tingkat konsumsi rumah tangga cenderung menurun selalu di bawah tingkat pertumbuhan ekonomi yang 5 persen sementara konsumsi rumah tangga cuma tumbuh 4,5 persen," tuturnya.

Dia mengatakan, pada konteks yang lebih luas, sektor jasa seperti hotel dan restoran akan terkena dampak pelemahan. Apalagi, ada penghematan belanja yang dilakukan pemerintah untuk perjalanan dinas.

"Sekarang ada kecendungan juga di sektor jasa terutama sektor perhotelan, restoran, perjalanan wisata karena pengurangan belanja pemerintah di sektor itu kemungkinan 20-30 persen permintaan di sektor jasa yang terpengaruh pemotongan belanja dinas ini juga akan menurun," urainya.

"Sehingga mau tidak mau kalau itu berlanjut terus akan ada layoff juga besar-besaran di sektor jasa ini. Ini sebabnya yang membuat daya beli masyarakat menurun," Ronny menambahkan.

Penyebab Daya Beli Masyarakat Turun

Sebelumnya, daya beli masyarakat disebut-sebut sedang melemah di beberapa bulan awal 2025 ini. Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi daya beli masyarakat tersebut.

Ekonom dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution (ISEAI) Ronny P Sasmita menguraikan beberapa penyebabnya. Di antaranya, ada pengurangan lapangan kerja yang membuat masyarakat tak bisa mendapat akses pendapatan formal.

"Jadi faktor yang paling kuat ya saya pikir ini ya. Pertama penyempitan lapangan kerja, jadi angkatan kerja baru itu sulit di lapangan pekerjaan," kata Ronny kepada Liputan6.com, Rabu (19/3/2025).

Kemudian, banyak tenaga kerja yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Data Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mencatat ada puluhan ribu buruh yang terkena PHK. 

Bisa dibilang, pendapatannya pun ikut terhenti. Alhasil, dana yang seharusnya dialokasikan untuk belanja cenderung disimpan.

"Yang kedua banyaknya angkatan kerja yang sudah bekerja justru di PHK, di layoff. Itu yang menyebabkan secara nominal dan secara agregat permintaan menurun," ujar dia.

Berikutnya, Ronny melihat sebagian kelompok masyarakat memilih untuk bekerja di sektor informal. Pada sektor ini, banyak tidak adanya kepastian pendapatan, termasuk Tunjangan Hari Raya (THR) yang kerap menjadi stimulus daya beli masyarakat dan ekonomi.

"Semakin bertambah orang yang bekerja di sektor informal yang tidak punya jaminan untuk hari tua, yang punya jaminan THR, yang tak punya jaminan lain-lain," ungkapnya.

"Sehingga mereka lebih cenderung mengurangi pengeluaran dan meningkatkan safety pendapatan mereka untuk hal-hal yang mendasar saja," dia menambahkan. 

Read Entire Article
Bisnis | Football |