Liputan6.com, Jakarta Puncak arus mudik di 37 bandara PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) diperkirakan pada hari ini, Jumat 28 Maret 2025. Jumlah pergerakan penumpang pesawat pada puncak arus mudik ini diprediksi mencapai sekitar 741 ribu penumpang.
Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi menuturkan persiapan telah dilakukan seluruh bandara untuk menyambut para pemudik
“Kami memperkirakan puncak arus mudik pada 28 Maret, sejalan dengan dimulainya hari libur lebaran dan sudah dekat dengan Hari Raya Idul Fitri. Staf di 37 bandara siap melayani pemudik pada puncak arus mudik. Kami memastikan seluruh touch point atau titik layanan penumpang dapat terlayani dengan baik di tengah peak season angkutan lebaran,” ujar Faik Fahmi dikutip Jumat (28/3/2025).
Seluruh fasilitas di sisi darat (land side) dan sisi udara (air side) juga dipastikan siap.
“Fasilitas di bandara dipastikan dalam kondisi baik, mulai dari terminal penumpang hingga runway, taxiway dan apron akan maksimal dalam memastikan kelancaran puncak arus mudik,” jelas Faik Fahmi.
Lebih lanjut, Faik Fahmi menuturkan InJourney Airports menjalankan manajemen trafik agar tingginya lalu lintas penerbangan dapat ditangani dengan baik.
“Kami fokus pada penyesuaian slot time (ketersediaan waktu take off dan landing pesawat), kemudian alokasi slot time untuk penerbangan tambahan (extra flight), penyesuaian jam operasi bandara, serta optimalisasi kapasitas terminal penumpang,” tambah Faik Fahmi.
Adapun jumlah penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar di Indonesia pada puncak arus mudik diperkirakan mencapai 243 ribu penumpang.
Antisipasi Peningkatan Jumlah Penumpang
Sebagai antisipasi peningkatan jumlah penumpang ini, InJourney Airports telah menjalankan program rebalancing di Bandara Soekarno-Hatta untuk mengoptimalkan peran seluruh terminal yakni Terminal 1, 2 dan 3 dalam melayani penumpang pesawat.
“Peningkatan jumlah penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta pada angkutan lebaran cukup tinggi berkisar 8-10%. Namun demikian, pelayanan berjalan lancar dan tidak terjadi penumpukan. Ini karena rebalancing yang kami lakukan sehingga pergerakan penumpang dapat terbagi dengan baik melalui Terminal 1, 2 dan 3,” jelas Faik Fahmi.
Program rebalancing dengan memindahkan operasi maskapai dari satu terminal ke terminal lainnya ini dapat dilakukan sejalan dengan tuntasnya revitalisasi Terminal 1B, dan Terminal 2F yang kini juga digunakan sebagai pusat keberangkatan dan kedatangan penerbangan umrah reguler dan charter Garuda Indonesia, serta penerbangan charter umrah maskapai lainnya.
Sementara itu, jumlah penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada puncak arus mudik hari ini diprediksi sekitar 106 ribu penumpang.
Penataan Ulang Area Terminal
Kesiapan juga telah dilakukan antara lain optimalisasi akses kendaraan dan perluasan dan penataan ulang area terminal. Salah satu upaya adalah dengan memperluas area pemeriksaan penumpang dan menambah 10 unit baggage drop di area keberangkatan.
“Bandara I Gusti Ngurah Rai telah melakukan optimalisasi akses kendaraan serta perluasan dan penataan ulang area terminal untuk siap dalam angkutan lebaran termasuk pada puncak arus mudik,” ujar Faik Fahmi.
Angkutan lebaran
Sepanjang periode angkutan lebaran pada 21 - 27 Maret 2025, seluruh bandara InJourney Airports secara kumulatif telah melayani 3,2 juta penumpang dan 24.481 penerbangan.
Lima bandara tersibuk adalah Soekarno-Hatta Tangerang (1,05 juta penumpang), I Gusti Ngurah Rai Bali (411 ribu), Juanda Surabaya (283 ribu), Sultan Hasanuddin Makassar (202 ribu) dan Kualanamu Deli Serdang (146 ribu).
Ramainya lalu lintas penerbangan ini sejalan dengan adanya penerbangan tambahan (extra flight) yang dioperasikan maskapai, yakni sudah sebanyak 708 extra flight.