Ramai Masyarakat Beli Emas, Antam Komitmen Jaga Pasokan Emas

2 days ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas terus mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pada Rabu, 16 April 2025, harga emas Antam berada pada harga Rp 1.916.000 per gram. Kenaikan harga emas beberapa waktu terakhir, mendorong masyarakat untuk memburu logam mulia tersebut.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, pada Rabu 16 April 2025, di Butik Emas LM ANTAM, Setiabudi One sekitar pukul 14:00 hingga 15:00 WIB terpantau tidak ada antrean masyarakat. Sempat masuk ke dalam Butik, terpantau juga tidak ada kepadatan pengunjung, hanya ada beberapa pengunjung yang sedang melakukan transaksi. 

Salah satu Pengunjung Butik, Saputra (30) seorang pegawai swasta di Jakarta mengungkapkan, emas jadi salah satu pilihan aset sebagai lindung nilai tak cuma sebagai investasi. 

"Ada inflasi, kalau uang kita belikan emas harapan nilainya tetap terjaga tak tergerus inflasi. Harga emas juga kan bisa naik jadi bisa jadi investasi juga jangka panjang,” ujar Saputra kepada Liputan6.com

Terkait ramainya informasi di media sosial yang menunjukkan banyak masyarakat menyerbu toko emas logam mulia, Saputra menuturkan agar tidak hanya ikut-ikutan karena harga emas sedang naik, tapi yang perlu diperhatikan harga emas juga bisa turun. 

"Kalau saya sendiri turun enggak masalah karena tujuannya disimpan buat jangka panjang, tapi kalau hanya ikut-ikutan beli karena harga naik apakah nanti ketika turun bisa menerima? belum tentu kan,” kata Saputra.

ANTAM Bakal Jaga Ketersediaan Stok Emas

Menanggapi perkembangan terkini pasar emas domestik, Corporate Secretary,  PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), Syarif Faisal Alkadrie mengatakan sebagai produsen emas batangan Indonesia, ANTAM senantiasa berkomitmen untuk menjaga ketersediaan stok emas batangan logam mulia. 

Syarif menambahkan, perusahaan memahami bahwa situasi kenaikan harga emas seringkali diikuti peningkatan permintaan dari masyarakat.  

"Kami telah mengantisipasi kondisi ini dengan memperkuat rantai pasok dan mengoptimalkan jaringan distribusi kami, termasuk butik LM di berbagai wilayah, dan juga menghadirkan solusi digital pembelian emas melalui aplikasi ANTAM Logam Mulia,” kata Syarif dalam keterangan resmi kepada Liputan6.com, Rabu (16/4/2025).

Adapun Syarif menuturkan, ANTAM akan terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan stabilitas pasokan emas batangan. 

“Perusahaan juga mengimbau masyarakat untuk selalu menggunakan saluran resmi ANTAM dalam melakukan transaksi emas,” tuturnya. 

Harga Emas Dunia Dekati Rekor Termahal Lagi, Ini Pemicunya

Sebelumnya, harga emas naik pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta), dibantu oleh permintaan aset safe haven karena rencana tarif Presiden AS Donald Trump membuat investor waspada terhadap kebijakan perdagangan. Sementara dolar Amerika Serikat (AS) yang secara keseluruhan lebih lemah juga memberikan dukungan.

Dikutip dari CNBC, Rabu (16/4/2025), harga emas hari ini di pasar spot naik 0,7% menjadi USD 3.232,88 per ons. Sedangkan harga emas batangan mencapai rekor tertinggi USD 3.245,42 pada hari Senin.

Untuk harga emas berjangka AS naik 0,6% menjadi USD 3.245,00.

“Para pedagang menunggu perkembangan fundamental utama berikutnya yang akan mendorong pasar emas, tetapi grafiknya tetap bullish. Masih ada permintaan untuk aset safe haven,” kata Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

Pengajuan Federal Register pada hari Senin menunjukkan bahwa pemerintah AS sedang memajukan penyelidikan terhadap impor farmasi dan semikonduktor dalam upaya untuk mengenakan tarif.

Trump pada Minggu mengatakan ia akan mengumumkan tingkat tarif pada semikonduktor impor pada minggu depan.

Pelemahan Dolar AS

Harga emas, yang digunakan sebagai investasi aman selama masa ketidakpastian politik dan keuangan, telah meningkat lebih dari 23% sejauh ini pada 2025 dan mencapai beberapa rekor tertinggi.

“Kenaikan harga emas juga sebagian sejalan dengan terus melemahnya dolar, yang menunjukkan terkikisnya status mata uang AS sebagai aset aman secara bertahap, emas kemungkinan menjadi alternatif bagi banyak investor USD,” kata Commerzbank dalam sebuah catatan.

“Prospek kebijakan moneter jangka pendek memberikan dukungan lebih lanjut untuk emas," lanjut dia.

Dolar AS diperdagangkan mendekati titik terendah dalam tiga tahun terhadap mata uang lainnya, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

Pasar keuangan memperkirakan bank sentral AS akan melanjutkan pemotongan suku bunga pada bulan Juni setelah berhenti pada bulan Januari, dan mengurangi suku bunga kebijakannya sebesar 100 basis poin tahun ini.

Para investor kini menanti komentar dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell, yang dijadwalkan berpidato pada hari Rabu, untuk memperoleh petunjuk lebih lanjut mengenai jalur suku bunga. 

Read Entire Article
Bisnis | Football |