Jakarta, CNN Indonesia --
Serangan militer Amerika Serikat (AS) ke pelabuhan minyak Ras Isa, Yaman, menewaskan 80 orang dan 150 orang terluka. Serangan udara itu terjadi pada Kamis (17/4) waktu setempat.
Melansir Aljazeera, jumlah korban tersebut dilaporkan Kantor Kesehatan Hodeidah pada Jumat (18/4). Pejabat mengatakan petugas penyelamat dan paramedis juga menjadi korban dalam serangan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan udara AS itu menghantam beberapa daerah berbeda, tetapi paling terkonsentrasi di sekitar fasilitas pelabuhan. Empat serangan udara pertama dilancarkan saat orang-orang sedang bekerja.
Serangan udara tersebut mengejutkan para karyawan, termasuk para pengemudi truk yang berada di lokasi kejadian.
"Serangan tersebut menuai kecaman luas di seluruh Yaman karena kematian warga sipil dan pentingnya Ras Isa secara strategis," kata koresponden Aljazeera, Mohammed al-Attab.
Sementara itu, kelompok pemberontak Houthi menyebut serangan itu salah satu yang paling mematikan yang dilakukan militer AS di Yaman.
"Peningkatan kekuatan militer Amerika dan agresi berkelanjutan terhadap negara kami hanya akan menyebabkan lebih banyak serangan balik dan operasi penyerangan, bentrokan dan konfrontasi," kata juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, kepada para demonstran yang berkumpul di Sanaa untuk memprotes tindakan AS dan Israel.
Setelah serangan itu, Houthi mengumumkan serangan rudal ke sejumlah lokasi di Israel dan dua kapal induk AS.
Namun, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan serangan udara itu dimaksudkan untuk memutus sumber bahan bakar dan pendapatan Houthi.
"Hari ini, pasukan AS mengambil tindakan untuk menghilangkan sumber bahan bakar ini bagi teroris Houthi yang didukung Iran," kata CENTCOM pada Kamis dalam sebuah unggahan di media sosial.
"Tujuan dari serangan ini adalah untuk melemahkan sumber kekuatan ekonomi Houthi," sambung mereka.
Tindakan militer ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah Timur Tengah, terutama di sekitar Laut Merah, di mana Houthi kerap melancarkan serangan terhadap kapal-kapal niaga dan jalur pelayaran penting dunia.
Pihak AS menegaskan operasi ini merupakan bagian dari komitmen mereka untuk menjaga stabilitas kawasan dan melindungi jalur perdagangan internasional dari ancaman kelompok bersenjata.
Pelabuhan Ras Issa selama ini diyakini menjadi salah satu titik utama distribusi bahan bakar yang digunakan oleh kelompok Houthi, sekaligus menjadi sumber pemasukan finansial melalui jalur penjualan ilegal.
Sekitar 70 persen impor Yaman dan 80 persen bantuan kemanusiaannya melewati pelabuhan Ras Isa.
(fby/fea)