10 Klub Liga Inggris yang Paling Banyak Habiskan Uang untuk Ganti Pelatih

Liputan6.com, Jakarta Liga Inggris dikenal sebagai liga dengan tekanan tinggi bagi para pelatih. Hasil buruk dalam beberapa pertandingan saja bisa berujung pada pemecatan lebih cepat.

Kasus terbaru dialami Ange Postecoglou yang dipecat Nottingham Forest hanya 39 hari setelah ditunjuk. Kekalahan 0-3 dari Chelsea menjadi titik akhir kebersamaannya dengan klub tersebut.

Fenomena ini menunjukkan betapa besar risiko finansial yang harus ditanggung klub ketika mengganti pelatih. Meski biaya kompensasi tinggi, banyak klub tetap memilih jalan tersebut demi menghindari kerugian yang lebih besar.

Pemecatan dini dianggap sebagai cara cepat untuk menyelamatkan posisi di klasemen dan menghindari degradasi. Namun di balik itu, biaya pesangon pelatih menjadi beban besar dalam laporan keuangan klub.

Dalam lima tahun terakhir, sejumlah klub Liga Inggris tercatat mengeluarkan dana luar biasa untuk membayar kompensasi pelatih. Siapa saja klub yang paling boros dalam hal ini?

Keputusan Leeds United untuk memecat Marcelo Bielsa pada Februari 2022 menimbulkan kontroversi besar di kalangan suporter. Pelatih asal Argentina itu mendapat pesangon sekitar £3,5 juta.

Penggantinya, Jesse Marsch, hanya bertahan satu tahun sebelum juga dipecat. Biaya kompensasinya diperkirakan sekitar £3 juta.

Sementara itu, Javi Gracia dan Sam Allardyce hanya diberi kontrak jangka pendek tanpa pesangon besar setelah masa kerja mereka berakhir.

Dean Smith meninggalkan Villa Park pada 2021 setelah membawa klub kembali ke Liga Inggris. Pemecatannya diperkirakan menelan biaya sekitar £2 juta.

Untuk menggantikannya, Aston Villa mendatangkan Steven Gerrard dari Rangers dengan biaya perekrutan sebesar £4,5 juta.

Namun Gerrard hanya bertahan 11 bulan sebelum dipecat, dengan perkiraan kompensasi sekitar £5 juta berdasarkan gaji 12 bulan yang disepakati.

Pergantian kepemilikan Newcastle United ke tangan Public Investment Fund (PIF) pada 2021 menjadi akhir bagi Steve Bruce. Hubungannya dengan fans memang sudah renggang.

Pemilik baru ingin membawa wajah baru dan gaya permainan segar. Bruce akhirnya dipecat hanya dua minggu setelah akuisisi selesai.

Meski begitu, ia meninggalkan klub dengan kompensasi besar, sekitar £8 juta, sebagai bagian dari sisa kontraknya.

David Moyes meninggalkan West Ham pada akhir musim 2023/2024 tanpa kompensasi karena kontraknya sudah habis. Namun, penggantinya justru membawa beban finansial baru.

Julen Lopetegui menerima sekitar £3,5 juta saat dipecat pada Januari 2025, sesuai klausul kontrak.

Kemudian, Graham Potter diberhentikan dengan kompensasi sekitar £5 juta, meski baru menandatangani kontrak dua tahun sebelumnya.

Chris Hughton dipecat pada 2021 dengan pesangon sekitar £1 juta, sementara Steve Cooper yang sukses membawa Forest promosi juga akhirnya didepak dengan biaya £3 juta.

Hubungan buruk antara Nuno Espirito Santo dan pemilik klub Evangelos Marinakis membuatnya dipecat pada 2024, dengan pesangon sekitar £6 juta.

Ange Postecoglou, yang hanya memimpin 39 hari, juga masuk daftar ini dengan kompensasi £3,5 juta setelah gagal memenangkan satu pun pertandingan.

Nuno Espirito Santo meninggalkan Wolves pada 2021 dengan pesangon sekitar £3 juta. Bruno Lage menyusul pada 2022 dengan jumlah serupa.

Julen Lopetegui menjadi pelatih dengan gaji tertinggi dalam sejarah Wolves, dan kompensasinya saat keluar diperkirakan mencapai £4 juta.

Gary O’Neil, yang kontraknya masih tersisa 18 bulan, juga menerima pesangon sekitar £3,5 juta saat dipecat.

Everton memang menerima £5 juta dari Real Madrid saat Carlo Ancelotti hengkang, tetapi biaya pemecatan pelatih berikutnya justru jauh lebih besar.

Rafael Benitez dipecat pada 2022 dengan biaya £10,5 juta, diikuti Frank Lampard dengan kompensasi £7,1 juta pada 2023.

Sean Dyche juga diberhentikan, dengan perkiraan biaya sekitar £3 juta yang akan muncul di laporan keuangan 2024/2025.

Ole Gunnar Solskjaer mengakhiri masa jabatannya di Manchester United pada 2021 setelah hampir tiga tahun. Biaya pemecatannya mencapai sekitar £10 juta.

Erik ten Hag, yang sempat mempersembahkan FA Cup, dipecat 12 bulan lalu dengan kompensasi sekitar £14,5 juta.

Jumlah besar itu terjadi karena klub sempat memperpanjang kontraknya beberapa bulan sebelum pemecatan.

Tottenham di bawah Daniel Levy dikenal gemar memecat manajer. Jose Mourinho diberhentikan pada 2021 dengan kompensasi £16 juta.

Nuno Espirito Santo hanya bertahan empat bulan sebelum menerima pesangon £14 juta. Antonio Conte pun bernasib sama, menerima £4 juta saat dipecat pada 2023.

Ange Postecoglou menjadi korban terakhir, juga dengan kompensasi sekitar £4 juta setelah hasil buruk musim lalu.

Chelsea tetap menjadi raja pemecatan di Liga Inggris. Frank Lampard dipecat pada 2021 dengan kompensasi £2 juta.

Thomas Tuchel kemudian diberhentikan dengan biaya £15 juta, diikuti Graham Potter yang menerima £13 juta hanya setelah tujuh bulan bekerja.

Mauricio Pochettino melengkapi daftar dengan pesangon £10 juta setelah didepak musim panas 2024. Enzo Maresca kini menjadi manajer berikutnya yang diuji nasibnya di Stamford Bridge.

Sumber: Give Me Sport