AC Milan Wajib Waspada, Luka Modric Jadi Rebutan Klub Qatar & Saudi

3 weeks ago 10

Liputan6.com, Jakarta Luka Modric kembali membuktikan bahwa usia hanyalah angka sejak berseragam AC Milan. Kepindahannya dari Real Madrid sempat menimbulkan tanda tanya, namun jawaban yang diberikan di lapangan sangat tegas. Ia hadir sebagai pembeda di lini tengah Rossoneri, mengontrol tempo dan membawa ketenangan di setiap sentuhan. Milan langsung merasakan dampak nyata dari pengalamannya.

Musim debutnya di Serie A berjalan lebih mulus dari ekspektasi banyak pihak. Modric tampil konsisten di awal musim, memberikan stabilitas dan kreativitas yang dibutuhkan tim. Ia menjadi andalan Massimiliano Allegri dalam setiap pertandingan penting. Perannya membuat Milan lebih percaya diri dalam membangun serangan.

Bahkan di usia 40 tahun, ritme permainan Modric tidak banyak berubah. Ia masih menunjukkan kecerdasan, presisi, dan visi bermain yang sama seperti saat masih di Real Madrid. Statistiknya pun mencerminkan dampak tersebut, mulai dari kontribusi gol hingga assist. Lebih dari itu, pengaruhnya terhadap rekan setim membuat Milan kian solid.

Dengan performa seperti itu, kehadiran Modric terasa bukan sebagai pemain veteran, melainkan motor permainan yang menjaga denyut hidup skuad Rossoneri. Perpaduan pengalaman dan kualitas membuatnya menjadi elemen krusial. Kini, situasinya menarik perhatian banyak pihak di luar Italia.

Modric Jadi Buruan Qatar dan Saudi

Penampilan matang Modric di Serie A membuat namanya langsung masuk radar klub-klub Timur Tengah. Mereka melihat peluang untuk mendatangkan ikon sepak bola Eropa yang masih tampil optimal di level tertinggi. Tawaran menggiurkan dari Qatar dan Liga Pro Saudi mulai berdatangan sejak awal musim. Angka-angka yang mungkin muncul tampaknya bakal cukup besar untuk membuat Milan waspada terhadap masa depan sang maestro.

Minat tersebut bukan tanpa alasan. Modric tampil sebagai starter dalam 11 dari 11 laga liga, dengan 965 menit bermain dari total 990 menit yang tersedia. Catatan itu menunjukkan betapa kuatnya fisik dan konsistensinya meski usianya tak lagi muda. Satu gol dan dua assist menjadi pelengkap kontribusi besarnya bagi Milan sejauh ini.

Media Italia pun memuji permainannya yang disebut jauh dari tanda-tanda pemain yang mendekati akhir karier. La Gazzetta dello Sport menuliskan bahwa Modric menunjukkan “kelasnya yang tak terbatas” dengan kecanggihan khasnya. Dengan level seperti itu, tidak heran klub Timur Tengah siap melayangkan tawaran besar untuk membawanya pergi.

Pada akhirnya, keputusan tetap berada di tangan Modric. Ia memegang opsi perpanjangan kontrak satu tahun hingga 2027, dan Milan berharap ia mengaktifkannya. Namun godaan dari Qatar dan Saudi tetap menjadi pertimbangan berat dalam fase kariernya yang memasuki babak akhir.

Leao Sebut Modric Punya Pengaruh Besar di Milan

Dampak Modric tidak hanya tercatat di statistik dan performa tim, tetapi juga terasa langsung bagi para pemain Milan. Salah satu yang merasakan pengaruh paling besar adalah Rafael Leao. Pemain asal Portugal itu menilai Modric sebagai figur yang menginspirasi, terutama dalam hal etos kerja dan kedisiplinan. Kehadiran Modric membuat atmosfer latihan dan permainan berubah positif.

Gazzetta melaporkan bahwa kontribusi Modric mendorong beberapa pemain, termasuk Leao, untuk meningkatkan intensitas mereka di lapangan. Hal ini bukan sekadar soal teknik, tetapi juga mentalitas ketika bertanding. Modric menunjukkan contoh nyata bagaimana seorang pemimpin bekerja. Sikapnya membuat rekan-rekannya terpacu untuk memberikan lebih.

Leao sendiri mengakui betapa berharganya bermain bersama pemain sekelas Modric. Ia menyebut bahwa kehadiran sang gelandang meningkatkan level permainannya dalam situasi sulit.

"Bermain dengan para pemain ini membantu saya berkembang, saya sangat senang: dia akan memberi saya banyak assist untuk membawa Milan maju," kata Leao tentangnya baru-baru ini.

(Gazzetta dello Sport)

Read Entire Article
Bisnis | Football |