Arsenal Mau Cuci Gudang di Januari 2026, Siapa Potensial Dibuang?

Liputan6.com, Jakarta Kabar mengejutkan datang dari markas Arsenal menjelang bursa transfer Januari 2026. Klub raksasa London Utara ini dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk melepas sejumlah pemain kunci, termasuk penyerang asal Brasil, Gabriel Jesus, guna menyeimbangkan keuangan dan mengoptimalkan skuad.

Rencana perombakan ini muncul setelah pengeluaran besar yang dilakukan The Gunners pada musim panas sebelumnya, sehingga penjualan pemain menjadi strategi untuk mematuhi regulasi Financial Fair Play (FFP) serta memberi ruang bagi potensi rekrutan baru. Situasi ini memicu spekulasi luas di kalangan penggemar dan media mengenai masa depan beberapa bintang Arsenal.

Meskipun demikian, terdapat perkembangan terbaru yang cukup signifikan terkait Gabriel Jesus. Penyerang berusia 28 tahun tersebut secara tegas membantah rumor kepergiannya, sementara pihak klub juga dilaporkan telah mengubah keputusannya untuk tetap mempertahankan sang pemain di Emirates.

Arsenal dikabarkan tengah menyusun daftar pemain yang berpotensi dilepas pada bursa transfer musim dingin 2026. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi klub untuk menjaga stabilitas finansial setelah investasi besar-besaran di jendela transfer sebelumnya. Selain itu, perombakan skuad juga bertujuan untuk memastikan Mikel Arteta memiliki komposisi tim yang paling kompetitif.

Beberapa nama besar telah disebut-sebut masuk dalam daftar jual. Penyerang asal Belgia, Leandro Trossard, dan bek kiri Oleksandr Zinchenko dari Ukraina, menjadi dua nama yang santer dikaitkan dengan pintu keluar Emirates. Keduanya dinilai memiliki nilai jual yang cukup tinggi untuk membantu klub menyeimbangkan neraca keuangan.

Selain ketiga nama tersebut, sejumlah pemain lain yang kurang mendapatkan menit bermain juga disebut-sebut sebagai kandidat potensial. Nama-nama seperti Albert Sambi Lokonga, Kieran Tierney, Jakub Kiwior, Karl Hein, dan Reiss Nelson, sebelumnya juga telah muncul dalam berbagai laporan media sebagai pemain yang mungkin akan mencari tantangan baru di klub lain.

Nama Gabriel Jesus menjadi sorotan utama dalam rumor penjualan ini. Pada Oktober 2025, spekulasi mengenai kepergiannya menguat setelah penyerang tersebut mengalami cedera ACL serius yang membuatnya absen panjang. Kedatangan penyerang baru seperti Viktor Gyokeres dan Kai Havertz juga memperketat persaingan di lini depan, sehingga muncul dugaan Arsenal akan melepasnya.

Bahkan, beberapa laporan sempat menyebutkan bahwa klub raksasa Brasil, Flamengo dan Palmeiras, menunjukkan minat serius untuk merekrut Jesus. Flamengo bahkan dikabarkan telah memulai pembicaraan awal untuk kesepakatan senilai sekitar £26 juta. Namun, situasi ini dengan cepat berubah drastis.

Pada pertengahan November 2025, Arsenal dilaporkan telah melakukan "U-turn" atau perubahan keputusan signifikan. Klub kini berencana untuk mempertahankan Gabriel Jesus, meyakini bahwa ia adalah aset penting yang dapat membantu tim mengakhiri paceklik trofi. Manajer Mikel Arteta juga secara terbuka menyatakan keinginannya untuk tetap memiliki Jesus dalam skuadnya, terutama mengingat kebutuhan tim akan kedalaman lini serang.

Gabriel Jesus sendiri tidak tinggal diam. Pada 16 dan 17 November 2025, ia secara tegas membantah semua spekulasi mengenai kepergiannya. Jesus menyatakan fokus utamanya adalah memulihkan kebugaran dan kembali ke performa terbaiknya di bawah asuhan Mikel Arteta. Ia juga menegaskan tidak pernah menjalin kontak dengan klub lain dan merasa tidak masuk akal untuk meninggalkan Arsenal setelah klub memberikan dukungan penuh selama masa pemulihan cederanya.

Keputusan Arsenal untuk mempertimbangkan penjualan beberapa pemain didasari oleh beberapa alasan strategis penting. Salah satunya adalah kebutuhan untuk menyeimbangkan keuangan klub. Setelah menghabiskan lebih dari £250 juta pada bursa transfer musim panas, penjualan pemain menjadi krusial untuk mematuhi aturan Financial Fair Play (FFP) dan menjaga kesehatan finansial klub dalam jangka panjang.

Selain itu, optimalisasi skuad juga menjadi prioritas utama. Dengan kedatangan beberapa pemain baru, persaingan di berbagai posisi semakin ketat. Mikel Arteta ingin memastikan ia memiliki skuad yang seimbang dan efisien, di mana setiap pemain memiliki peran jelas dan kontribusi maksimal. Penjualan pemain yang kurang mendapatkan menit bermain dapat membuka ruang bagi talenta baru atau memberikan kesempatan bagi pemain untuk mencari klub yang menawarkan waktu bermain lebih reguler.

Meskipun Gabriel Jesus kerap bermasalah dengan cedera, ia tetap merupakan aset berharga bagi Arsenal. Kemampuannya dalam menghubungkan permainan, menjaga bola di ruang sempit, dan etos kerjanya di lini depan sangat penting bagi strategi Arteta. Dengan usianya yang baru 28 tahun, Jesus masih memiliki banyak potensi untuk berkontribusi, terutama sebagai opsi rotasi atau pengganti yang efektif dalam situasi tertentu.

Arsenal saat ini berada dalam posisi yang sangat baik untuk bersaing memperebutkan gelar Liga Inggris. Kembalinya pemain kunci seperti Kai Havertz, Martin Odegaard, dan Noni Madueke setelah jeda internasional semakin memperkuat kemampuan The Gunners dalam menciptakan peluang gol. Jika Arsenal mampu mengurangi ketergantungan pada situasi bola mati, yang saat ini menyumbang 10 dari 20 gol mereka di liga, akan semakin sulit bagi tim lawan untuk mengalahkan mereka.