Atletico Madrid vs Inter: Deretan Fakta dan Statistik jelang Pertarungan di Metropolitano

Liputan6.com, Jakarta Pertandingan Atletico Madrid vs Inter pada matchday 5 league phase Liga Champions 2025/2026 di Metropolitano, Kamis (27/11/2025) pukul 03.00 WIB, menjadi salah satu laga yang paling dinantikan. Inter datang dengan rekor sempurna, sedangkan Atletico mengusung tradisi kuat saat bermain di kandang sendiri. Kombinasi sejarah, statistik, dan tekanan kompetitif membuat duel ini sangat berbobot.

Laga Atletico Madrid vs Inter juga menghadirkan nuansa emosional. Dua musim lalu, Atletico menyingkirkan Inter Milan lewat drama adu penalti. Kini, Inter kembali membawa performa solid, tetapi mereka sadar ujian ini merupakan salah satu yang paling berat di fase liga.

Dengan konteks sejarah dan performa mutakhir yang sama-sama impresif, Atletico Madrid vs Inter menjadi pertarungan yang bukan hanya menentukan posisi di klasemen, tetapi juga memotret kekuatan dua klub elite Eropa pada musim ini.

Secara historis, duel Atletico Madrid vs Inter selalu berjalan ketat. Dari tiga pertemuan terakhir, Atletico unggul melalui kemenangan adu penalti pada 2023/24 setelah masing-masing menang dalam dua leg yang berlangsung dramatis. Di laga kandang saat itu, Antoine Griezmann membuka kebangkitan Atletico untuk membalikkan keunggulan Federico Dimarco. Selain itu, Atletico juga pernah menang 2-0 pada UEFA Super Cup 2010 di Monaco.

Kekuatan kandang Atletico menjadi aspek penting. Klub ibu kota Spanyol ini hanya kalah sekali dari 17 laga kandang terakhir di Liga Champions (W12 D4). Mereka bahkan memenangi 11 dari 12 laga terkini, termasuk kemenangan 3-1 atas Union Saint-Gilloise pada matchday 4. Catatan delapan kemenangan dari sepuluh pertandingan kandang terakhir melawan tim Italia menunjukkan betapa beratnya tantangan Inter.

Namun, Inter membawa modal yang tak kalah kuat. Finalis Liga Champions dua kali dalam tiga musim terakhir ini menjadi salah satu dari tiga tim yang menyapu bersih empat laga awal league phase. Mereka hanya kalah sekali dari 18 pertandingan fase grup/league phase terakhir (W13 D4), termasuk kemenangan 2-1 atas Kairat Almaty pada matchday 4.

Selain itu, Inter mampu konsisten mencetak gol. Mereka mencetak minimal dua gol dalam 11 dari 12 laga Liga Champions terakhir, termasuk empat pertandingan musim ini. Pada semifinal musim lalu, Inter bahkan sanggup menyingkirkan Barcelona lewat agregat 7-6 setelah dua laga penuh tensi (3-3 tandang, 4-3 kandang aet).

Atletico menjalani musim ke-13 beruntun di Liga Champions, dengan dua kali menjadi finalis pada 2014 dan 2016. Musim lalu, mereka kembali tersingkir lewat adu penalti dari Real Madrid setelah agregat imbang. Tim asuhan Diego Simeone tampil stabil pada fase liga dengan enam kemenangan dari delapan laga, dan kini kembali mengandalkan soliditas pertahanan serta efektivitas lini depan.

Di sisi lain, Inter memasuki era kontinuitas. Musim 2024/25 mereka mencapai final sebelum kalah 0-5 dari PSG di Munich — kekalahan terbesar dalam sejarah final Liga Champions. Kekalahan itu menjadi luka mendalam, tetapi juga pemicu kebangkitan musim ini. Rekor 11 clean sheet dalam 13 laga terakhir di fase grup/league phase menegaskan betapa kuatnya fondasi pertahanan Nerazzurri.

Tren pertemuan dengan tim Spanyol masih campuran bagi Inter. Mereka memang hanya menang sekali dari 15 pertandingan fase grup/league phase melawan wakil La Liga, tetapi tidak terkalahkan dalam empat laga terakhir (W1 D3). Konsistensi ini membuat Inter datang dengan kepercayaan diri tinggi meskipun atmosfer Metropolitano bukan tempat yang mudah untuk ditaklukkan.

Sumber: UEFA.com