Begini Cara Chelsea Kalahkan Man United dalam Perburuan Geovany Quenda: Akankah Prestasinya Melebihi Cristiano Ronaldo?

Liputan6.com, Jakarta Chelsea bergerak cepat dan tepat. Di tengah persaingan ketat klub-klub elite Eropa, The Blues memenangkan perburuan salah satu talenta paling panas Portugal: Geovany Quenda, winger 18 tahun yang kini bersinar di Sporting CP.

Kesepakatan bernilai £40 juta telah tercapai, dan pemain yang disebut-sebut sebagai “produk terbaru jalur produksi Cristiano Ronaldo” itu dijadwalkan merapat ke Stamford Bridge pada musim panas 2026.

Namun, perjalanan Quenda menuju ketenaran jauh dari kata biasa, dan justru dimulai dengan sepasang celana jeans.

Saat masih berusia di bawah 10 tahun, Quenda mengikuti latihan pertamanya di klub kecil Damaiense… tanpa perlengkapan sepak bola. Ia datang dengan celana jeans karena belum memiliki seragam.

Pelatih sempat ragu mengizinkannya bermain. Tapi begitu bola berada di kakinya, keraguan itu lenyap. Kecepatan, kelincahan, dan kontrol bolanya membuat semua orang terperangah. Sejak momen itu, Quenda menjadi anak emas akademi Damaiense.

Namun, mereka sadar satu hal: bocah ini terlalu berbakat untuk bertahan lama.

Dalam sebuah turnamen usia dini, bakat Quenda disaksikan oleh pemandu bakat Benfica. Ia pun bergabung dengan salah satu akademi terbaik Portugal dan menghabiskan tiga tahun di sana.

Di usia 14 tahun, Sporting Lisbon masuk dalam radar. Akademi yang melahirkan nama-nama besar seperti Cristiano Ronaldo, Luis Figo, Paulo Futre, Nani, dan Joao Moutinho menawarkan proyek pengembangan yang dianggap lebih jujur dan terarah.

Mereka berhasil membujuk Quenda, setelah sang pemain dan keluarga merasa mendapat banyak janji manis yang tak ditepati di Benfica.

Sporting tak salah ambil keputusan. Begitu tiba, Quenda langsung menonjol.

Pada usia 16 tahun, Quenda sudah menjadi top skor tim U-23 Sporting. Ruben Amorim yang kini menukangi Manchester United memberinya kesempatan berlatih bersama tim utama.

Debutnya datang setahun kemudian, langsung di laga besar kontra Porto. Tak lama, ia menorehkan sederet sejarah, mulai dari pencetak gol termuda dalam sejarah Sporting, pencetak gol termuda Liga Portugal memecahkan rekor Cristiano Ronaldo.

Kemudian, Quenda juga menorehkan rekor sebagai starter termuda di Liga Champions untuk Sporting serta menjadi pencetak gol termuda Sporting di kompetisi Eropa.

Musim debutnya bahkan lebih produktif daripada Ronaldo, Nani, Figo, Simao, dan Quaresma pada musim pertama masing-masing. Tak heran seluruh Eropa berebut tanda tangannya.

Ruben Amorim sangat ingin reuni dengan Quenda di Manchester United. Namun Chelsea sudah bergerak jauh lebih awal.

Pada awal 2025, The Blues membangun komunikasi intensif dengan perwakilan pemain. Pada Maret, kesepakatan £40 juta tercapai, sebuah langkah strategis yang membuat United tertinggal.

Rencananya, Quenda tetap di Sporting hingga 2026 sambil terus berkembang. Chelsea menjamin ia masuk ke proyeksi tim utama Enzo Maresca untuk musim 2026/27. Tidak ada rencana peminjaman. The Blues benar-benar serius.

Di sela kesibukan membantu Sporting mengejar gelar Liga Portugal, Quenda tengah mempersiapkan diri untuk masa depannya di London.

Quenda mengikuti kelas intensif bahasa Inggris, menonton beberapa laga kandang Chelsea untuk memahami gaya bermain, hingga memperkuat tubuh dengan program latihan otot.

Tak cuma itu, Quenda juga menganalisis rekaman permainan dirinya dan mempelajari aksi winger top seperti Neymar, Lamine Yamal, dan Cristiano Ronaldo.

Persiapan matang itu menggambarkan mentalitasnya: selalu ingin berkembang.

Chelsea saat ini punya stok winger muda berkualitas luar biasa, mulai dari Estevao Willian, yang disebut sebagai talenta generasi, Alejandro Garnacho, Jamie Gittens, Cole Palmer, hingga Pedro Neto.

Bahkan bakat seperti Tyrique George saja kesulitan mendapat menit bermain.

Namun Quenda tak gentar. Ia terbiasa bermain di kiri, kanan, hingga posisi No.10. Fleksibilitas ini menjadi nilai tambah besar untuk bersaing memperebutkan posisi.

Quenda tahu tantangan di Chelsea tidak ringan. Tapi ia datang bukan sekadar untuk mencoba peruntungan, ia datang dengan ambisi menjadi salah satu pemain terbaik di dunia.

Chelsea, di sisi lain, semakin percaya diri dengan proyek jangka panjang mereka. Setelah keberhasilan Estevao, mereka yakin Quenda bisa menjadi kejutan besar berikutnya.

Dan jika perkembangan sang wonderkid terus seperti sekarang, bukan tak mungkin Chelsea sekali lagi akan terbahak-bahak menjadi pemenang dalam perburuan bintang muda.

Sumber: Mirror