Duet Menpora dan Menperin Hasilkan Izin Edar untuk Dukung Potensi Industri Olahraga

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai upaya untuk meningkatkan industri olahraga nasional, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Erick Thohir melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di kantor Inspektorat Jenderal Kemenperin, Jakarta, Selasa (25/11/2024).

Kesepakatan ini merupakan pembaruan kerja sama antara kedua kementerian, yang sebelumnya berakhir pada September 2025, dan kini diperkuat kembali untuk masa lima tahun ke depan.

Menpora Erick Thohir menjelaskan bahwa kesepakatan ini juga selaras dengan arahan dari Presiden Prabowo Subianto yang meminta seluruh kementerian yang ada untuk bekerja sama dengan baik.

“Kami bersepakat dan sesuai dengan arahan Presiden Prabowo, penting sekali kita bekerja sama dengan baik dan tepat sasaran. Tadi kita sepakati memang industry olahraga salah satu yang harus kita dorong ke depan,” jelas Erick.

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita turut menegaskan bahwa kesepakatan yang baru saja diharapkan dapat membantu tercapainya target yang diinginkan.

“Hari ini Kemenperin dan Kemenpora sudah menandatangi MoU baru yang harapannya MoU ini bisa kita implementasikan dalam program kita ke depan, sehingga target dari dua kementerian ini bisa tercapai,” ujar Agus.

Kemenpora bersama Kemenperin berkomitmen untuk menggenjot laju industri olaharga Indonesia, khususnya dalam produksi alat dan pakaian olahraga. Harapannya, industri Tanah Air bisa menghasilkan produk-produk berdaya saing global serta mendukung performa atlet nasional.

Indonesia resmi menurunkan 996 atlet untuk SEA Games 2025 Thailand. Menpora Erick Thohir mengonfirmasi kenaikan anggaran menjadi Rp66 miliar, sekaligus penetapan target 85 medali emas dan posisi tiga besar. Simak detail evaluasi, target, dan keputusa...

Salah satu aspek yang Erick soroti dalam memperkuat ekosistem industri olahraga Indonesia adalah pentingnya kebijakan izin edar. Ia menambahkan adanya struktur organisasi baru di Kemenpora, turut memberikan paying yang jelas untuk mengembangkan sport industry, sport tourism, dan hubungan internasional.

Kebijakan izin edar menjadi elemen penting yang Erick nilai sebagai bentuk keberpihakan pemerintah kepada industry olahraga dalam negeri maupun investor asing yang ingin masuk.

Agus turut menambahkan jika produk olahraga yang nantinya bisa beredar di Indonesia perlu memenuhi nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang telah ditetapkan.

“Nanti nilai TKDN-nya akan kita bicarakan, sekalian kita bahas produk alat olahraga apa yang bisa kita masukkan ke dalam kebijakan izin edar,” jelas Agus.

Erick menilai jika industri olahraga Indonesia memiliki potensi yang dapat memberi manfaat berupa penambahan lapangan pekerjaan serta peningkatan ekonomi nasional.

Bila melihat data dari Data Industri Alat Olahraga SIINas tahun 2025 dan Direktori Industri Besar Sedang BPS tahun 2024, Indonesia memiliki 128 unit usaha di sektor ini, dan telah menyerap lebih dari 15.600 tenaga kerja, serta telah tumbuh di berbagai wilayah, termasuk Sumatera Utara, Kepulauan Riau, dan Bali.

Selain itu, dalam lima tahun terakhir industri ini tercatat menunjukkan perkembangan stabil bahkan mendapat surplus sebesar sekitar USD 64 juta.

Data terbaru pada September 2025 menunjukkan nilai ekspor industri olahraga telah mencapai 222,3 juta dolar AS, meningkat 11,9 persen dari posisi September 2024 sebesar 198,7 juta dolar AS.