Liputan6.com, Jakarta Musim 2024/2025 menjadi salah satu yang paling mengecewakan bagi AC Milan. Kekalahan dari AS Roma memastikan Rossoneri tak akan tampil di kompetisi Eropa musim depan.
Milan takluk 1-3 di markas Roma pada laga pekan ke-37. Akibatnya, Rossoneri kini bertengger di posisi ke-9 klasemen Serie A dengan koleksi 60 poin.
Hasil ini menutup peluang Milan untuk finis di enam besar Serie A. Bahkan sekadar tiket ke UEFA Conference League pun kini sudah tidak mungkin didapatkan.
Ketiadaan mereka di ajang Eropa akan berdampak langsung pada kondisi finansial klub. Milan diperkirakan kehilangan pendapatan besar yang sebelumnya didapat dari partisipasi di Liga Champions.
Rossoneri kini harus mengambil langkah besar untuk menstabilkan keuangan klub. Penjualan pemain pun jadi salah satu opsi yang mulai dipertimbangkan.
Potensi Kerugian Capai Rp1,4 Triliun
Menurut laporan Calcio e Finanza, AC Milan menghasilkan hampir 60 juta euro (sekitar Rp1 triliun) dari kiprah mereka di Liga Champions musim ini. Pendapatan itu termasuk dari hak siar dan bonus UEFA hingga babak play-off.
Milan juga meraup tambahan sekitar 19–20 juta euro (sekitar Rp338–356 miliar) dari lima laga kandang. Total pendapatan dari kompetisi Eropa musim ini mencapai hampir 80 juta euro (sekitar Rp1,4 triliun).
Dengan absennya Milan musim depan, pendapatan sebesar itu tak akan masuk ke kas klub. Hal ini jelas jadi pukulan telak di tengah rencana pembangunan jangka panjang mereka.
Liga Europa dan Conference League pun Masih Bernilai
Sekadar tampil di fase grup Liga Champions musim depan saja bisa menjamin minimal 40 juta euro (sekitar Rp713 miliar). Belum lagi tambahan sekitar 15 juta euro (sekitar Rp267 miliar) dari pendapatan laga kandang.
Sementara itu, jika bermain di Liga Europa, Milan tetap bisa mendapatkan pemasukan awal sebesar 13 juta euro (sekitar Rp231 miliar). Jumlah tersebut bahkan bisa naik hingga lebih dari 35 juta euro (sekitar Rp624 miliar) jika berhasil melaju jauh.
Bahkan partisipasi di UEFA Conference League tetap memberi keuntungan. Chelsea, misalnya, mendapatkan lebih dari 20 juta euro (sekitar Rp356 miliar) saat menembus final musim ini.
Milan Siap Jual Pemain untuk Tutupi Kerugian
Tanpa pemasukan dari Eropa, Milan kini harus mengevaluasi strategi finansial mereka. Penjualan pemain bintang menjadi salah satu solusi yang masuk akal.
Gelandang asal Belanda, Tijjani Reijnders, disebut menjadi kandidat kuat untuk dilepas. Milan berharap bisa memicu perang harga antara Manchester City dan Real Madrid.
Jika dilepas ke klub besar, Reijnders bisa menghasilkan dana segar dalam jumlah signifikan. Hal ini bisa meringankan beban Milan dan memberi modal untuk membangun ulang skuad.
Sumber: Football Italia