Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun pada Sabtu, (15/3/2025) usai sentuh rekor tertinggi baru. Harga emas Antam susut Rp 3.000 per gram.
Harga emas Antam ditetapkan Rp 1.739.000 per gram pada akhir pekan ini. Berbeda, pada perdagangan sebelumya harga emas Antam dibanderol Rp 1.742.000.
Hal yang sama juga terjadi dengan harga emas Antam buyback pada perdagangan hari ini. Harga emas Antam buyback terpangkas Rp 3.000 menjadi Rp 1.588.000. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.588.000 per gram.
Adapun harga emas Antam kembali cetak rekor termahal pada perdagangan Jumat, 14 Maret 2025 di posisi Rp 1.742.000 per gram. Sebelumnya harga emas Antam catat rekor pada Kamis, 13 Maret 2025 di posisi Rp 1.714.000 per gram.
Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini sangat penting bagi mereka yang berencana untuk berinvestasi dalam emas Antam.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Hingga pukul 08.23 WIB, kepingan emas Antam tidak tersedia untuk lokasi di butik Logam Mulia Gedung Antam Jakarta.
Daftar Harga Emas Antam
Berikut rincian harga emas Antam hari ini di butik emas Gedung Antam, melansir laman logammulia.com:
- Harga emas 0,5 gram: Rp 919.500
- Harga emas 1 gram: Rp 1.739.000
- Harga emas 2 gram: Rp 3.422.000
- Harga emas 3 gram: Rp 5.113.000
- Harga emas 5 gram: Rp 8.499.000
- Harga emas 10 gram: Rp 16.920.000
- Harga emas 25 gram: Rp 42.137.500
- Harga emas 50 gram: Rp 84.155.000
- Harga emas 100 gram: Rp 168.190.000
- Harga emas 250 gram: Rp 420.087.500
- Harga emas 500 gram: Rp 839.875.000
- Harga emas 1.000 gram: Rp 1.679.600.000.
Harga Emas Dunia Sentuh Rekor Tertinggi
Sebelumnya, harga emas menembus USD 3.000 per ounce untuk pertama kali. Lonjakan harga emas terjadi seiring tarif dagang Presiden Amerika Serikat (AS) terhadap mitra dagang utama mengguncang pasar keuangan.
Hal itu juga mendorong investor ke aset safe haven untuk melindungi dari inflasi tinggi dan kemungkinan resesi.
Mengutip CNBC, Sabtu (15/3/2025), harga emas berjangka ditutup ke rekor baru di USD 3.001,1 per ounce setelah naik 13,6 persen sepanjang 2025. Pergerakan terbaru terjadi seiring pasar saham Amerika Serikat kehilangan USD 5 triliun dalam tiga minggu karena perang dagang Donald Trump menimbulkan kekacauan, kebingungan dan ketidakpastian.
Sekitar 52 persen manajer dana global mengatakan kepada Bank of America dalam sebuah survei kalau mereka melihat emas sebagai lindung nilai terbaik dalam perang dagang besar-besaran.
“Pemerintahan Trump yang mengeluarkan serangkaian ancaman tarif dan penyelarasan kembali hubungan internasional telah menambahkan lapisan baru ketidakpastian makroekonomi dan geopolitik yang memberikan dorongan signifikan bagie mas,” ujar Senior Commodities Strategist BNP Paribas, David Wilson seperti dikutip dari CNBC.
Bank Sentral Beli Emas
Sementara itu, Senior Commodity Strategist TD Securities, Daniel Ghali menuturkan, kenaikan harga emas di atas USD 3.000 merupakan pasar bull market ketiga yang paling signifikan bagi logam mulia dalam sejarah modern.
“Makroekonomi telah menjadi katalis utama di balik kenaikan harga emas baru-baru ini,” ujar Ghali.
Bank-bank sentral global juga telah membantu mendorong kenaikan harga emas, menambah cadangan logam mulia sebagai alternatif dolar Amerika Serikat (AS) dan treasury sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022. Adapun pemerintah masih khawatir AS dapat memakai dolar AS, mata uang cadangan dunia, sebagai senjata setelah aset Rusia dibekukan sebagai tanggapan atas invasi tersebut.
Di sisi lain, berdasarkan laporan World Gold Council, bank-bank sentral membeli 18 metrik ton emas pada Januari dengan Bank Sentral China melaporkan pembelian bersih dalam tiga bulan berturut-turut. Bank sentral menambahkan 1.045 metrik ton ke cadangan emas global tahun lalu, menurut laporan dewan yang merupakan tahun ketiga berturut-turut pembeliannya melampaui 1.000 ton.