Indonesia Sports Summit 2025: Perkuat Student Athlete, Mendikdasmen Buka Peluang Kolaborasi dengan DBL

11 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Sports Summit 2025 berlangsung selama dua hari 6-7 Desember 2025 di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta. Beberapa menteri hadir membahas masalah terkait dunia olahraga. Salah satu Menteri yang hadir adalah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti.

Abdul Mu'ti menjadi nara sumber conference di ISS 2025 yang bertema Sports & Education — Building the Next Generation of Athletes bersama Founder DBL Indonesia Azrul Ananda. Conference ini juga dihadiri Menpora Erick Thohir dan Wamenpora Taufik Hidayat.

Seperti diketahui DBL selama ini dikenal sebagai kompetisi antar pelajar terbesar di Indonesia. Sudah lebih dari 20 tahun DBL mengadakan kompetisi bola basket untuk sekolah menengah atas.

Kesuksesan DBL mencetak atlet pelajar (student athletes) membuat Mendikdasmen membuka peluang untuk bekerja sama di masa depan. Apalagi banyak alumni DBL yang kini sukses menjadi pebasket profesional yang mentas di IBL dan membela timnas Indonesia.

"Kami sangat terbuka ya. Tadi saya contohkan yang sekolah kelas olahraga itu dia kerjasama dengan klub sepak bola.Jadi satu kelas itu adalah para pemain di klub sepak bola itu yang dia memang kelasnya beda dengan kelas yang lain. Nah ada juga misalnya dulu pernah ada pengalaman juga kerjasama dengan salah satu klub di Inggris. Waktu itu dengan Portsmouth, dia punya program kick and learn. Itu juga sama. Sepak bola tapi juga mengajari bahasa Inggris, mengajari leadership. Nah yang begini nanti bisa kita replikasi dengan cabang olahraga lain termasuk saya kira dengan DBL apalagi tokoh pentingnya ada di sini.Saya kira begitu ya," kata Abdul Muti.

Azrul Sambut Baik ISS 2025

Azrul Ananda sendiri sangat senang bisa berkesempatan diskusi langsung dengan Mendikdasmen dan Menpora. Menurut Azul, baru kali ini DBL bisa berdiskusi dengan kedua kementerian tersebut.

"Saya ingatkan saya hari ini sangat bahagia karena untuk kali pertama ada diskusi langsung dan perdebatan langsung antara kementerian pendidikan dan kementerian olahraga dan itu karena saya sangat passion hidup saya adalah student atlet bagaimana anak itu harus bisa seimbang antara kalau dia punya bakat jadi atlet tapi dia tetap harus mengutamakan, harus menyeimbangkan dengan akademiknya dan ini kayak, sorry ini kayak mimpi saya 20 tahun terwujud," kata Azrul.

Perhatikan Atlet Pelajar

Azrul berharap Indonesia akan semakin memperhatikan atlet pelajar. Pasalnya lebih mudah menemukan bibit-bibit atlet berbakat di level sekolah.

"Kita yakin dengan ini kita bisa berkolaborasi baik itu dari kementerian pendidikan, kementerian olahraga, dengan pihak-pihak swasta bukan hanya dengan DBL bagaimana membuat ekosistem olahraga di Indonesia ini sejak dini, sejak khususnya dari sekolah-sekolah itu bisa menjadi sesuatu yang lebih terarah, lebih terfokus. Indonesia ini penduduknya ratusan juta orang, masa nggak bisa ketemu atlet dan yang paling gampang menemukannya itu di sekolah-sekolah," sambung Azrul.

Selama ini para peserta DBL memang mengejar sejumlah mimpi. Ada yang bermimpi masuk DBL Camp (program pelatihan basket yang dibuat DBL) atau bermimpi menjadi bagian skuad DBL Indonesia All-Star (skuad terbaik pilihan DBL yang punya sejumlah privilege).

Dukungan Kemendikdasmen sangat penting karena selama ini kompetisi DBL sangat masif. Dalam 21 tahun perjalanannya, DBL telah hadir di 31 kota di Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Setiap tahun lebih dari 42 ribu pelajar mengikuti kompetisi ini. Mereka berasal dari lebih dari 1.000 sekolah dan terlibat dalam lebih dari 2.500 pertandingan.

Read Entire Article
Bisnis | Football |