Israel Gempur Pelabuhan Jalur Masuk Impor Pangan Yaman

18 hours ago 8

CNN Indonesia

Selasa, 06 Mei 2025 04:35 WIB

Militer Israel (IDF) melancarkan serangan udara terhadap Pelabuhan Hodeidah di Yaman pada Senin (5/5). Ilustrasi Pelabuhan Hodeidah. Militer Israel (IDF) melancarkan serangan udara terhadap Pelabuhan Hodeidah di Yaman pada Senin (5/5). (-/AFP)

Jakarta, CNN Indonesia --

Militer Israel (IDF) melancarkan serangan udara terhadap Pelabuhan Hodeidah di Yaman pada Senin (5/5). Serangan itu dilakukan sehari setelah Houthi menembakkan rudal dan menghantam dekat bandara utama Israel.

Dalam pernyataan resmi, seperti diberitakan Reuters, Israel mengatakan serangan itu untuk menargetkan Houthi di Hodeidah dan sekitarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Serangan itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan berulang yang dilakukan Houthi terhadap Israel di mana rudal surface-to-surface dan pesawat nirawak diluncurkan ke wilayah negara dan warganya," kata IDF.

Lebih dari 10 serangan menargetkan Pelabuhan Hodeidah dan lingkungan Al Salakhanah dan Al Hawak di Kota Hodeidah, lima warga mengatakan kepada Reuters. Empat serangan juga menargetkan pabrik semen di sebelah timur Hodeidah.

Hodeidah merupakan pelabuhan terbesar kedua di Laut Merah setelah Aden dan merupakan titik masuk bagi sekitar 80 persen impor pangan Yaman.

[Gambas:Video CNN]

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji balas serangan rudal pada Minggu (4/5), yang jadi serangan pertama diketahui lolos dari intersepsi pertahanan udara Israel dalam serangkaian serangan sejak Maret.

Houthi, yang menguasai Yaman, telah menembaki Israel dan pengiriman barang di Laut Merah sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas di Gaza. Hal itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina.

Seorang pejabat AS yang enggan diungkap identitasnya mengatakan bahwa pasukan AS tidak terlibat secara aktif dalam serangan Israel ke Hodeidah pada 5 Mei, tetapi ada koordinasi umum antara kedua sekutu tersebut.

Sementara itu, sebuah perusahaan minyak yang dioperasikan oleh Houthi mengumumkan telah mulai mengoperasikan sistem darurat terkait dengan penyediaan bahan bakar untuk mobil, karena kesulitan dalam membongkar muatan di pelabuhan minyak Ras Isa.

Perusahaan tersebut, dalam sebuah pernyataan, mengaitkan keputusan tersebut dengan serangan AS di negara tersebut, termasuk pelabuhan.

Presiden AS Donald Trump pada Maret 2025 memerintahkan serangan besar-besaran terhadap Houthi dengan mengatakan serangan itu dimaksudkan untuk mengurangi kemampuan dan mencegah mereka menargetkan pengiriman komersial di Laut Merah.

Serangan tersebut telah menewaskan ratusan orang di Yaman.

(reuters/chri)

Read Entire Article
Bisnis | Football |