Israel Masih Brutal Serang Gaza, Hamas Ogah Gencatan Berlanjut

10 hours ago 6

CNN Indonesia

Rabu, 10 Des 2025 17:39 WIB

Kelompok perlawanan Palestina Hamas menyatakan gencatan senjata fase dua tak bisa dilanjutkan karena Israel berulang kali melanggar gencatan. Hamas ogah gencatan senjata fase dua setelah Israel terus bombardir Gaza. (REUTERS/MOHAMMED SALEM)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kelompok perlawanan Palestina Hamas menyatakan gencatan senjata fase dua tak bisa dilanjutkan karena Israel berulang kali melanggar gencatan.

Anggota biro politik Hamas Hossam Badran menuduh Israel gagal menghormati kesepakatan gencatan senjata Gaza. Sejak gencatan resmi dimulai sebanyak 377 warga Palestina tewas karena serangan Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan ketentuan kesepakatan, Badran mengatakan Israel seharusnya membuka kembali penyeberangan Rafah-Mesir dan meningkatkan volume bantuan ke Gaza.

"Kami menekan mediator agar menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata fase pertama," kata Badrun pada Selasa (9/12), dikutip AFP.

Menurut kesepakatan gencatan fase pertama, Hamas diminta membebaskan 48 sandera yang masih hidup dan yang meninggal di Gaza. Semua sandera sejauh ini sudah dibebaskan kecuali satu jenazah.

Sebagai gantinya, Israel membebaskan hampir 2.000 tahanan Palestina dan mengembalikan jenazah ratusan warga Palestina yang sudah meninggal.

Fase pertama gencatan senjata juga menetapkan bantuan yang masuk ke Gaza harus jauh lebih banyak.

Sementara itu, tahap kedua menyangkut pelucutan senjata Hamas, penarikan lebih lanjut pasukan Israel sebagai otoritas transisi yang ditetapkan, dan pengerahan pasukan stabilisasi internasional.

Israel menyatakan fase selanjutnya tak bisa dimulai sampai jenazah tawanan terakhir Gaza, Ran Gvili, warga Israel, diserahkan.

Tujuan akhir perjanjian ini yakni penarikan pasukan Israel dari Gaza secara bertahap jika persyaratan tertentu terpenuhi.

Hamas menyatakan siap menyerahkan persenjataan ke Otoritas Palestina dengan syarat pendudukan Israel berakhir.

Israel melancarkan agresi ke Palestina pada Oktober 2023. Sejak saat itu, mereka menggempur habis-habisan warga dan objek sipil termasuk rumah sakit, kamp pengungsian, hingga tempat ibadah.

Imbas agresi brutal itu, lebih dari 70.000 warga di Palestina tewas dan jutaan orang terpaksa menjadi pengungsi.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Bisnis | Football |