Junta Myanmar Batasi Alat Berat di Wilayah Gempa, Hambat Penyelamatan

7 hours ago 4

CNN Indonesia

Selasa, 08 Apr 2025 06:00 WIB

Junta militer membatasi akses alat berat ke wilayah Sagaing, Myanmar sehingga menghambat proses pencarian imbas gempa dahsyat pada pekan lalu. Salah satu titik yang mengalami kerusakan akibat gempa Myanmar. (AFP/SEBASTIEN BERGER)

Jakarta, CNN Indonesia --

Junta militer membatasi akses alat berat ke wilayah Sagaing, Myanmar sehingga menghambat proses pencarian imbas gempa dahsyat pada pekan lalu.

Penduduk di Sagaing mengatakan junta tak mengizinkan alat operasi pencarian masuk wilayah itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misi penyelamatan hanya dilakukan dengan tenaga kemanusiaan karena tak ada alat berat, seperti backhoe, untuk membersihkan puing-puing," kata warga Sagaing, dikutip Myanmar Now, Senin (7/4).

Dia lalu berujar, "Akibatnya, banyak orang kehilangan nyawa secara tak perlu."

Salah satu sumber mengatakan tim penyelamat yang dipimpin sukarelawan harus terlebih dahulu memperoleh izin dari rezim militer dengan menyerahkan perincian, termasuk alamat gedung yang terkena dampak.

Dua hari setelah gempa, pasukan militer memblokir kelompok sukarelawan yang melakukan perjalanan dari Mandalay ke Sagaing.

Junta hanya mengizinkan mereka yang mengirimkan makanan dan air untuk lewat.

"Bahkan jika pemilik rumah meminta bantuan relawan untuk membersihkan puing-puing, tentara militer segera datang untuk campur tangan," kata warga lain di Sagaing.

"Mereka menuntut agar mendapatkan persetujuan resmi sebelum mengizinkan tindakan apa pun."

Pembatasan itu menghambat sebagian besar pekerjaan relawan hingga menyebabkan banyak korban terperangkap di bawah reruntuhan bangunan.

"Beberapa jenazah masih belum bisa ditemukan karena kerusakannya meluas. Hanya bangunan dan rumah di pusat kota dan di sepanjang jalan utama yang dibersihkan," ungkap dia.

Pada 5 April, Wakil ketua militer Jenderal Soe Win, menyatakan setiap organisasi penyelamat harus mengikuti pedoman rezim militer dan bekerja sama dengan mereka.

Ia juga mengunjungi Sagaing pada6 April lalu untuk menilai kerusakan yang terjadi.

Sagaing adalah wilayah yang dilanda perang, sebagian besar wilayah pedesaan dikuasai pasukan antirezim, sementara militer masih memegang kekuasaan di pusat-pusat perkotaan Sagaing.

Myanmar diguncang gempa pada 28 Maret. Imbas bencana ini, lebih dari 3500 orang meninggal dan ribuan mengalami luka-luka.

(isa/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Bisnis | Football |