Juventus dan Cara Paling Efektif untuk Keluarkan Kemampuan Terbaik Kenan Yildiz

Liputan6.com, Jakarta - Performa Kenan Yildiz dinilai belum mencapai level tertingginya di Juventus musim ini. Talenta muda asal Turki itu kerap tampil menjanjikan, tetapi ekspektasi besar membuat setiap aksinya terus diawasi. Klub bahkan memprioritaskan perpanjangan kontraknya karena menilai ia sebagai pemain paling penting dalam proyek jangka panjang.

Dalam dua musim terakhir, Yildiz menunjukkan perkembangan signifikan. Ia semakin matang walaupun sebagian besar bakatnya dianggap masih mentah dan perlu diasah. Juventus yakin ia akan terus berkembang, tetapi diperlukan pendekatan yang tepat agar potensi maksimalnya tidak terbuang percuma.

Situasi ini diperumit oleh pemilihan posisi bermainnya. Luciano Spalletti beberapa kali mencoba solusi baru, termasuk menempatkannya sebagai false nine saat menghadapi Napoli. Keputusan itu memicu diskusi luas mengenai bagaimana cara terbaik memanfaatkan kreativitas dan kemampuan teknis sang pemain muda.

Penggunaan Yildiz sebagai false nine memang menimbulkan perdebatan. Beberapa pengamat menilai peran tersebut tidak sepenuhnya cocok dengan karakter permainannya. Ia lebih alami ketika diberi ruang eksplorasi yang luas, bukan dibatasi pada tugas sebagai titik sentral serangan. Jika dipaksakan, ada kekhawatiran kebebasannya akan terkikis pada fase penting perkembangan kariernya.

Fabio Capello menjadi salah satu sosok yang memberikan pandangan lugas. Berbicara melalui Il Bianconero, ia mengatakan, “Saya belum pernah bermain seperti itu; saya selalu memakai dua penyerang. Yildiz adalah tipe pemain yang harus dibiarkan bebas, seperti semua pemain kreatif dan berkualitas. Tentu, ia harus kembali ke posisi ketika kehilangan bola, tetapi setelah itu, ia memerlukan lisensi untuk berkreasi. Minggu itu bukan situasi yang tepat, menghadapi tim yang begitu kuat dan determinatif yang membuat saya terkesan.”

Pandangan Capello memperkuat anggapan bahwa Yildiz sebetulnya membutuhkan pendekatan berbeda. Juventus perlu memberikan kebebasan kreatif, entah sebagai second striker, gelandang serang bebas, atau winger yang masuk ke tengah. Peran-peran tersebut memungkinkan ia lebih sering menerima bola di area yang memberinya peluang berekspresi tanpa tekanan berlebih.

Jika Juventus ingin mengeluarkan kemampuan terbaik Yildiz, mereka harus memahami intinya: membiarkannya bermain dengan naluri, tanpa terlalu banyak batasan struktural. Ia adalah pemain kreatif yang bersinar ketika diberi ruang untuk mengambil keputusan sendiri. Spalletti memegang peran krusial dalam menata ulang rencana taktis agar sang bintang muda tidak sekadar menjadi bagian dari sistem, melainkan pusat dari sistem itu sendiri.

Ekspektasi besar tetap menanti, tetapi Juventus berada pada jalur yang tepat selama mereka mampu membaca kebutuhan sang pemain dan menempatkannya di posisi yang memberi peluang berkembang. Bila berhasil, Yildiz bisa menjadi sosok vital yang membawa proyek jangka panjang klub menuju fase yang lebih cerah.

Sumber: Il Bianconero, juvefc