Kisah Paus Fransiskus Pernah Beri Pujian pada Lionel Messi

14 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin 21 April 2025. Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun. Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma ini ternyata memiliki kegemaran tak terduga: sepak bola, khususnya mengagumi Lionel Messi! Kegemaran ini bukan sekadar hobi, melainkan tampak dari berbagai pernyataan dan tindakan Paus Fransiskus, yang berasal dari Argentina.

Pujian terbuka, pertemuan pribadi, hingga hadiah jersey Paris Saint-Germain menjadi bukti nyata kekagumannya pada superstar sepak bola tersebut.

Bagaimana Paus Fransiskus menunjukkan kekagumannya? Beliau secara terang-terangan memuji Messi sebagai pemain hebat dengan rasa kemanusiaan yang besar. Bahkan, dalam beberapa kesempatan, Paus membandingkan Messi dengan legenda sepak bola lainnya, Diego Maradona dan Pele, menyatakan bahwa Messi bahkan lebih baik dari keduanya.

Namun, Paus juga menekankan bahwa Lionel Messi, walau sehebat apapun, tetaplah manusia biasa, bukan Tuhan.

Kedekatan Paus Fransiskus dan Messi tak hanya sebatas pujian. Laporan menyebutkan adanya pertemuan dan percakapan pribadi antara keduanya. Hal ini semakin memperkuat kesan bahwa Paus Fransiskus memang mengagumi Messi tidak hanya sebagai pemain sepak bola, tetapi juga sebagai pribadi.

Sebagai penggemar berat klub sepak bola San Lorenzo, klub asal Argentina, kecintaan Paus pada sepak bola Argentina pun semakin terlihat jelas.

Paus Fransiskus dan Kecintaannya pada Sepak Bola Argentina

Paus Fransiskus menunjukkan dukungannya terhadap sepak bola Argentina tidak hanya lewat kekagumannya pada Messi. Beliau juga merasakan kegembiraan ketika Argentina meraih kemenangan Piala Dunia 2022 dan turut merasakan kesedihan ketika Argentina kalah di final Piala Dunia sebelumnya. Hal ini membuktikan bahwa kecintaannya pada sepak bola Argentina bukan sekadar hobi biasa, melainkan bagian integral dari hidupnya.

Penerimaan jersey PSG dari Messi semakin memperkuat bukti kedekatan keduanya. Hadiah tersebut merupakan simbol apresiasi Messi terhadap Paus Fransiskus, sekaligus bukti nyata kekaguman Paus terhadap pemain bintang tersebut. Jersey tersebut bukan hanya sekadar pakaian olahraga, melainkan sebuah tanda persahabatan dan penghormatan.

Sikap Paus Fransiskus yang mengagumi Messi sekaligus menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dan tidak mengkultuskan atlet, menunjukkan kebijaksanaan beliau. Meskipun mengagumi Messi, Paus tetap mengingatkan bahwa atlet, betapapun hebatnya, tetaplah manusia biasa yang patut dihargai dan dihormati, bukan disembah.

Lebih dari Sekadar Penggemar: Paus Fransiskus dan Apresiasi terhadap Lionel Messi

Paus Fransiskus, dengan segala kesederhanaannya, menunjukkan bahwa kekagumannya pada Lionel Messi bukan hanya sebatas pada prestasi di lapangan hijau. Beliau melihat lebih dari itu, yaitu sisi kemanusiaan Messi yang patut diacungi jempol. Hal ini menunjukkan bahwa Paus tidak hanya melihat Messi sebagai pemain sepak bola, melainkan juga sebagai seorang manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Sebagai seorang figur publik yang berpengaruh, Paus Fransiskus memberikan contoh yang baik, yaitu mengapresiasi prestasi tanpa mengkultuskan seseorang. Paus menunjukkan bahwa kekaguman dan apresiasi dapat disampaikan tanpa harus berlebihan, tetap menjaga keseimbangan dan etika. Ini menjadi teladan bagi kita semua dalam mengapresiasi prestasi orang lain.

Kesimpulannya, hubungan Paus Fransiskus dan Lionel Messi menunjukkan bahwa kekaguman dan apresiasi dapat terjalin di luar batas profesi dan kepercayaan. Paus Fransiskus, sebagai pemimpin spiritual dunia, menunjukkan bahwa ia juga manusia biasa yang memiliki kegemaran dan kekaguman terhadap prestasi orang lain, khususnya dalam bidang olahraga yang sangat digemari di Argentina.

Kisah ini juga mengingatkan kita untuk selalu menghargai prestasi dan bakat orang lain, tanpa harus melupakan nilai-nilai kemanusiaan dan kerendahan hati. Paus Fransiskus telah memberikan contoh yang inspiratif dalam hal ini.

Read Entire Article
Bisnis | Football |