Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Manchester United Ruben Amorim menyatakan anak asuhnya berpotensi terdegradasi dari Liga Inggris 2024/2025 akhir tahun lalu menyusul performa buruk.
Beberapa bulan berselang, ramalan sang nakhoda dipastikan tidak jadi kenyataan. Bukan karena peningkatan kinerja Setan Merah, tapi karena ada tiga tim rapornya yang jauh lebih buruk.
Setelah menderita kekalahan ke-15 musim ini usai takluk 0-1 dari Wolverhampton Wanderers di Old Trafford, Minggu (20/4/2025) malam WIB, MU mendengar kabar tumbangnya Ipswich Town saat melawan Arsenal pada waktu bersamaan. The Tractor Boys takluk 0-4.
Hasil ini membuat secara matematis MU tidak bakal turun ke zona merah. Lewat perolehan 38 poin, mereka mustahil dikejar Ipswich Town yang menempati posisi 18 (21 angka) dengan kompetisi menyisakan lima pertandingan.
Sementara penghuni dua urutan terbawah adalah Leicester City (18 poin) dan Southampton (11 poin).
Musim Terburuk Manchester United
Musim 2024/2025 sudah tercatat sebagai salah satu kampanye terburuk sepanjang sejarah MU. Mereka dipastikan menduduki peringkat terendah dan raihan poin paling sedikit sepanjang pada era Premier League (sejak 1992).
Kedatangan Ruben Amorim yang menggantikan Erik ten Hag di kursi pelatih tidak memberi dampak positif. Di tangannya MU hanya memetik 13 kemenangan dan 12 kekalahan dalam 34 laga di seluruh kompetisi.
Statistik kemenangan MU bersamanya hanya 38,2 persen.
Manchester United Tetap Punya Harapan Merebut Gelar
Meski begitu, Setan Merah tetap berpeluang mengakhiri kampanye dengan positif. Ada peluang meraih gelar di Liga Europa.
Mereka baru saja menyingkirkan Olympique Lyon pada perempat final lewat agregat 7-6. MU selanjutnya terlibat duel versus Athletic Bilbao dalam usaha mencapai final.