Kontra Mali di Laga Kedua, Pengamat Sebut Indra Sjafri Perlu Coba Timnas U-22 Tanpa Pemain Diaspora

2 weeks ago 13

Liputan6.com, Jakarta Jelang laga kedua uji coba kontra Mali U-22, pengamat sepak bola nasional Efendi Aziz menilai pelatih Indra Sjafri perlu berani meramu komposisi Timnas Indonesia U-22 tanpa mengandalkan pemain diaspora. Langkah ini dinilai penting sebagai antisipasi menuju SEA Games 2025 di Thailand.

Pada pertemuan pertama, Garuda Muda takluk 0-3 dari Mali U-22. Meski begitu, Indra Sjafri menyebut sekitar 80–90 persen dari pemain starter dalam laga tersebut sudah menunjukkan kapasitas untuk masuk skuad SEA Games 2025.

“Kalau ditanya persentase, hampir 80–90 persen pemain starter tadi layak masuk skuad SEA Games,” ujar Indra Sjafri.

Dalam laga itu, dua pemain diaspora tampil penuh, yakni Ivar Jenner dan Mauro Zijlstra, sementara Dion Markx duduk di bangku cadangan. Ketiganya disebut tampil baik, terutama Jenner yang menjadi motor permainan di lini tengah.

Pengamat sepak bola Efendi Aziz menilai performa pemain abroad memang positif, namun tetap mengingatkan adanya potensi masalah pelepasan pemain menjelang SEA Games.

Antisipasi Ketidakpastian Pemain Diaspora

SEA Games bukan agenda resmi FIFA sehingga klub tidak memiliki kewajiban melepas pemain. Hal ini, menurut Efendi Aziz, harus menjadi perhatian serius tim pelatih.

“Saya pikir di laga kedua melawan Mali U-22, Indra Sjafri harus mencoba menurunkan tim tanpa pemain diaspora,” ujar Efendi Aziz.

Menurutnya, uji coba tanpa pemain diaspora akan membantu pelatih merancang skenario plan B, jika nantinya para pemain tersebut tidak mendapat izin tampil di SEA Games 2025.

“Tak apa kalau hasilnya kalah lebih besar. Yang penting ada gambaran tim tanpa pemain abroad,” tambahnya.

Tidak Menggantungkan Harapan pada Pemain Luar Negeri 

Efendi Aziz juga menyoroti kondisi beberapa pemain Indonesia yang kini bermain di luar negeri seperti Marselino Ferdinan, Tim Geypens, dan Andrian Wibowo. Ia menyarankan agar Indra Sjafri tidak menjadikan mereka sebagai tumpuan utama.

“Lebih baik Indra tidak terlalu berharap Marselino, Tim Geypens, atau Andrian Wibowo bisa bergabung. Gunakan waktu yang ada untuk membangun tim tanpa pemain luar negeri,” jelasnya.

Dengan dua laga uji coba melawan Mali U-22 sebagai bagian dari persiapan menuju ajang multicabang terbesar di Asia Tenggara itu, Efendi berharap Timnas U-22 bisa memiliki kedalaman skuad yang solid meskipun tanpa pemain diaspora.

Read Entire Article
Bisnis | Football |