Kritik Tajam untuk Manchester United: Katanya Ada Peningkatan, di Sebelah Mana?

3 weeks ago 16

Liputan6.com, Jakarta Manchester United tampil cukup stabil dengan catatan tak terkalahkan dalam lima laga terakhir mereka di Premier League. Momentum positif ini mencoba dibangun oleh manajer Ruben Amorim yang baru saja merayakan satu tahunnya menukangi Setan Merah.

Namun, di balik statistik yang tampak menjanjikan itu, muncul kritik pedas dari seorang mantan bintang Premier League. Optimisme atas kebangkitan United dinilai terlalu dini, dengan sejumlah pertanyaan mendasar tentang konsistensi dan mentalitas tim kembali mencuat.

Kekhawatiran itu muncul setelah United hanya mampu meraih hasil imbang dalam dua laga beruntun melawan Nottingham Forest dan Tottenham Hotspur. Hasil ini dianggap menghentikan laju positif mereka dan membuka ruang bagi evaluasi keras.

Kritik Tajam dari Mantan Bintang Chelsea

Mantan penyerang Chelsea, Jimmy Floyd Hasselbaink, secara blak-blakan menolak klaim bahwa United sedang menunjukkan perkembangan. Analis Sky Sports News ini justru mempertanyakan di mana letak kemajuan yang dicapai skuad Amorim.

"Saya tidak berpikir mereka membaik, maaf," ujarnya dengan tegas. Hasselbaink kemudian membeberkan alasan di balik pernyataannya yang keras tersebut.

Ia menambahkan, "Di mana, di mana mereka meningkat? Mereka tidak mencetak lebih banyak gol, mereka tidak kebobolan lebih sedikit, mereka tidak memenangkan trofi apa pun."

Investasi Besar dan Statistik yang Mengecewakan

Kritik Hasselbaink semakin tajam ketika ia menyoroti kreativitas tim. Ia menilai United saat ini jauh dari bayangan masa lalu mereka yang gemilang. Padahal, klub telah mendukung Amorim dengan dana yang tidak sedikit.

Musim panas lalu, United menghabiskan dana lebih dari 200 juta pound sterling untuk merekrut sejumlah nama seperti Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, Benjamin Sesko, dan kiper Senne Lammens. Investasi besar ini bertujuan menghapus memori buruk kampanye 2024/25.

Sayangnya, statistik Amorim sejauh ini belum sepenuhnya meyakinkan. Dari 54 pertandingan, ia mengumpulkan 21 kemenangan, 14 imbang, dan 19 kekalahan. Angka-angka tersebut dinilai lebih cocok untuk klub level mid-table, bukan raksasa dengan kekuatan finansial seperti United.

Dukungan Internal dan Realita di Lapangan

Meskipun kritik berdatangan, pihak internal klub seperti di markas Carrington dan Old Trafford bersikeras bahwa suasana telah berubah menjadi lebih baik. Mereka menilai perekrutan pemain kini lebih selaras dengan strategi jangka panjang.

Amorim juga dihormati karena tetap setia pada keyakinan filosofi permainannya bahkan di masa-masa tersulit klub. Hierarki INEOS disebut masih berharap dapat membawa United kembali ke kompetisi Eropa.

Setelah pertandingan imbang melawan Tottenham, Amorim mengakui kekecewaannya. "Selama pertandingan kami merasa tiga poin ada di genggaman," ujarnya kepada TNT Sports.

Namun, ia mencoba melihat sisi positif dengan mengatakan, "Ketika Anda tidak bisa menang, jangan kalah, sekali lagi kami melakukan itu." Amorim mengakui timnya masih memiliki banyak hal yang harus ditingkatkan untuk tumbuh menjadi lebih baik.

Read Entire Article
Bisnis | Football |