Man Utd vs Everton: Pil Pahit di Old Trafford

1 week ago 14

Liputan6.com, Manchester - Manchester United (Man Utd) harus menelan pil pahit saat menjamu Everton di kandang sendiri, Old Trafford, pada pekan ke-12 Liga Inggris 2025-2026. Pertandingan yang berlangsung pada Selasa, 25 November 2025 dini hari WIB itu berakhir dengan kekalahan tipis 0-1 bagi Setan Merah.

Ini menjadi pukulan telak bagi ambisi United di papan atas klasemen. Pasalnya, mereka tampil di hadapan suporter sendiri.

Gol tunggal kemenangan Everton dicetak oleh Kiernan Dewsbury-Hall pada menit ke-29, yang menjadi satu-satunya pembeda dalam laga tersebut. Ironisnya, Everton berhasil meraih kemenangan ini meskipun harus bermain dengan 10 pemain sejak awal pertandingan.

Insiden kartu merah langsung diberikan kepada Idrissa Gueye pada menit ke-13 setelah terlibat adu mulut dan menampar rekan setimnya, Michael Keane.

Meski unggul jumlah pemain selama hampir seluruh pertandingan, Manchester United gagal memanfaatkan dominasi penguasaan bola mereka yang mencapai 70-81 persen.

Penampilan gemilang kiper Everton, Jordan Pickford, menjadi tembok kokoh yang tak mampu ditembus oleh para penyerang Manchester United. Kekalahan ini tentu menambah tekanan bagi pelatih Ruben Amorim untuk segera memperbaiki performa timnya.

Drama Kartu Merah dan Gol Penentu Everton

Pertandingan antara Man Utd vs Everton di Old Trafford diwarnai insiden kontroversial sejak menit awal. Baru 13 menit laga berjalan, gelandang Everton, Idrissa Gueye, harus meninggalkan lapangan setelah diganjar kartu merah langsung oleh wasit. Kejadian tersebut bermula dari adu mulut antara Gueye dan rekan setimnya, Michael Keane, yang berujung pada tamparan.

Bermain dengan 10 pemain, Everton justru menunjukkan semangat juang yang luar biasa. Mereka berhasil mencetak gol pembuka pada menit ke-29 melalui tendangan akurat Kiernan Dewsbury-Hall. Gol ini menjadi satu-satunya yang tercipta dan berhasil dipertahankan oleh The Toffees hingga peluit panjang dibunyikan.

Keunggulan jumlah pemain seharusnya menjadi keuntungan besar bagi Manchester United. Namun, anak asuh Ruben Amorim tampak kesulitan membongkar pertahanan rapat Everton. Solidnya lini belakang dan kegemilangan kiper lawan menjadi faktor utama kegagalan mereka mencetak gol balasan.

Dominasi Penguasaan Bola Tanpa Hasil dan Aksi Gemilang Pickford

Statistik pertandingan menunjukkan dominasi mutlak Manchester United dalam penguasaan bola, mencapai angka 70 hingga 81 persen. Angka tersebut mencerminkan upaya Setan Merah untuk mengontrol jalannya pertandingan dan menciptakan peluang. Namun, dominasi ini tidak mampu dikonversi menjadi gol.

Kunci keberhasilan Everton mempertahankan keunggulan terletak pada penampilan luar biasa kiper mereka, Jordan Pickford. Penjaga gawang timnas Inggris tersebut berulang kali melakukan penyelamatan krusial. Aksi-aksi heroiknya berhasil menggagalkan berbagai peluang emas yang diciptakan oleh para pemain Manchester United.

Kegagalan Manchester United memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dan dominasi bola menjadi sorotan. Meskipun memiliki nama-nama seperti Bruno Fernandes, Amad Diallo, dan Joshua Zirkzee di lini serang, mereka tidak mampu menembus pertahanan kokoh yang dibangun oleh David Moyes. Ini menunjukkan efektivitas strategi bertahan Everton yang sangat disiplin.

Tertahan di Posisi Ke-10

Kekalahan dari Everton membuat posisi Manchester United di klasemen sementara Liga Inggris 2025-2026 tertahan di peringkat ke-10. Mereka kini mengoleksi 18 poin dari 12 pertandingan yang telah dimainkan. Hasil ini tentu menjadi tantangan berat bagi Ruben Amorim untuk membawa timnya kembali ke jalur kemenangan.

Di sisi lain, kemenangan dramatis ini mengangkat posisi Everton ke peringkat ke-11. The Toffees juga mengumpulkan 18 poin dari 12 pertandingan, namun berada di bawah Manchester United karena kalah selisih gol. Kemenangan ini memiliki makna historis bagi Everton, karena untuk pertama kalinya mereka berada di atas Liverpool dalam klasemen sejak tahun 2015.

Persaingan di papan tengah klasemen Liga Inggris semakin ketat dengan beberapa tim memiliki poin yang sama. Tottenham Hotspur (peringkat 9), Manchester United (10), Everton (11), dan Liverpool (12) sama-sama mengoleksi 18 poin. Hal ini menunjukkan betapa kompetitifnya Liga Inggris musim ini dan setiap poin sangat berarti.

Tekanan untuk Amorim, Kemenangan Bersejarah Moyes

Hasil minor ini menambah tekanan pada pelatih Manchester United, Ruben Amorim. Performa tim yang inkonsisten, ditambah kegagalan memanfaatkan keunggulan jumlah pemain, menjadi sorotan tajam. Para penggemar dan manajemen tentu berharap ada perbaikan signifikan dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya.

Bagi David Moyes, pelatih Everton, kemenangan ini memiliki arti khusus. Ini adalah kali pertama Moyes berhasil memenangkan pertandingan di Old Trafford sebagai manajer tim tamu sejak ia meninggalkan Manchester United. Kemenangan ini menjadi bukti kepiawaiannya dalam meracik strategi, terutama dalam kondisi tim yang kurang menguntungkan.

Read Entire Article
Bisnis | Football |