Liputan6.com, Jakarta - Ruben Amorim membawa kabar buruk bagi para pendukung Manchester United. Pelatih kepala Setan Merah mengonfirmasi bahwa Joshua Zirkzee dipastikan absen pada leg kedua perempat final Liga Europa melawan Olympique Lyon, Jumat (18/4/2025).
Penyerang asal Belanda ini mengalami cedera otot saat bertanding melawan Newcastle United akhir pekan lalu. Momentum karier Zirkzee bersama Manchester United kini terhenti secara menyakitkan, tepat ketika ia mulai menunjukkan kilau potensinya.
Performa impresif Joshua Zirkzee pada leg pertama melawan Lyon membuat namanya masuk dalam starting lineup menghadapi Newcastle. Ia menjadi pahlawan dengan sundulan dari umpan silang Bruno Fernandes yang menjebol gawang tim Prancis tersebut.
Namun, nasib berkata lain di St James' Park. Zirkzee harus ditarik keluar pada awal babak kedua setelah terlihat kesakitan usai mengejar bola dengan kecepatan tinggi.
Dalam pernyataannya kepada BeIN Sports pasca pertandingan, Amorim tidak memberikan harapan. "Zirkzee vs Lyon? Saya rasa sudah tidak," ucap pelatih asal Portugal tersebut.
Absennya Zirkzee menambah daftar panjang tantangan Manchester United dalam upaya mereka meraih tiket semifinal dan menyelamatkan musim yang terpuruk.
Strategi Amorim di Tengah Badai Cedera
Kekhawatiran Ruben Amorim semakin bertambah setelah cedera Joshua Zirkzee. Pelatih Manchester United mengungkapkan bahwa situasi penyerang Belanda tersebut memaksa dirinya mengambil keputusan konservatif di pertandingan melawan Newcastle United.
"Saya biasa bertahan selama sekitar 60 menit, tapi kemudian dengan satu pemberhentian, saya mulai lebih waspada namun bukan takut, melainkan berusaha mencegah masalah tambahan," jelas pelatih Portugal ini, merujuk pada keputusannya melakukan tiga pergantian pemain secara bersamaan pada menit ke-55.
Drama pertandingan berlangsung dengan intens. Manchester United mampu menyamakan kedudukan 1-1 saat jeda pertandingan, namun pertahanan mereka runtuh total di babak kedua. Newcastle menambah tiga gol tanpa balas serta menenggelamkan Setan Merah ke posisi ke-14 Liga Premier.
Dengan nada frustasi, Amorim menganalisis kekalahan tersebut: "Terlalu banyak kesalahan. Newcastle lebih dominan pada bola kedua. Kami melakukan banyak kesalahan yang mempersulit peluang kemenangan. Sesederhana itu."
Pelatih berusia 40 tahun itu menolak mencari satu penyebab tunggal kekalahan. "Ini kombinasi berbagai faktor. Sangat sulit mengalahkan tim papan atas seperti Newcastle. Ketika kami memberikan bantuan kepada lawan dengan kesalahan sendiri, situasi menjadi lebih rumit."
Di tengah mimpi buruk liga, Amorim mengalihkan fokus ke pertarungan Liga Europa: "Mari kita fokus pada pertandingan Kamis. Kalian bisa melihat bahwa kami mampu tampil jauh lebih baik. Kesalahan-kesalahan yang kita lakukan hari ini tidak boleh terulang pada Kamis."
Liga Europa Jadi Harapan Terakhir Setan Merah
Manchester United berada dalam posisi kritis menjelang pertandingan penentuan melawan Lyon. Kedudukan 2-2 di leg pertama menempatkan pertandingan kedua sebagai momen krusial yang bisa menentukan nasib musim mereka.
Ruben Amorim tak menutupi betapa pentingnya laga ini bagi masa depan klubnya. "Ini sangat penting. Kami memiliki peluang untuk meraih tiket Liga Champions. Pertandingan akan sangat sulit, tapi kami harus fokus melangkah ke babak berikutnya," tegas pelatih Portugal tersebut.
Dengan determinasi yang kuat, Amorim berusaha membangkitkan semangat timnya setelah kekalahan memalukan dari Newcastle. "Kami telah mengalami musim dengan banyak kekalahan menyakitkan. Kami sudah terbiasa bangkit. Mari tunjukkan itu pada Kamis malam," ujarnya penuh tekad.
"Ini adalah pertandingan berbeda. Kami perlu memberikan sesuatu yang special kepada para penggemar dan memastikan lolos ke semifinal," tambahnya dengan nada penuh harapan.
Jika Manchester United berhasil mengatasi tantangan Lyon, mereka akan berhadapan dengan pemenang duel antara Athletic Bilbao dan Rangers untuk memperebutkan satu tempat di final yang digelar di San Mames.