Liputan6.com, Jakarta - Hari Buruh Internasional 1 Mei 2025 (May Day) akan jadi momentum penting bagi kalangan kelas pekerja. Sejumlah isu ketenagakerjaan akan disuarakan buruh dihadapan Presiden Prabowo Subianto.
Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Elly Rosita Silaban mengatakan, perayaan May Day kali ini berbeda lantaran ada rencana Kepala Negara akan hadir. Menurutnya hal ini jadi momentum menyuarakan aspirasi buruh.
"Yang kami katakan nanti sampaikan adalah terima kasih untuk kehadiran presiden untuk pertama kali setelah May Day diakui di Indonesia, bertemu dengan serikat buruh," kata Elly saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (29/4/2025).
Momentum spesial ini akan digunakan oleh buruh untuk menyampaikan berbagai isu. Pertama, mengenai tindak lanjut atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atau Undang-Undang Cipta Kerja. Kedua, mengenai isu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal.
Ketiga, isu pekerja outsourcing. Keempat, keselamatan pekerja anak buah kapal. Kelima, mengenai isu ketenagakerjaan lainnya termasuk kesetaraan gender.
"Nanti akan kita suarakan tentang perlindungan sosial yang meng-cover seluruh masyarakat, lalu kita juga akan menyampaikan statement kita tentang PHK massal biar pemerintah melihat ini dengan adil demi kemanusiaan," tuturnya.
Terkait keselamatan anak buah kapal, Elly mendorong pemerintah merativikasi konvensi International Labour Organization (ILO) 188 tentanh pekerjaan di bidang perikanan.
Dia mengaku tak akan berfokus menagih janji-janji pemerintah dalam kampanye sebelumnya. Namun, dia ingin memastikan kesejahteraan pekerja bisa jadi perhatian mengingat tingginya tantangan ekonomi global.
"Kita akan katakan keberlangsungan pekerjaan karena di masa kepemimpinan mereka masuk kepemimpinan mereka sekarang memang dihadapkan dengan isu hantaman ekonomi global ada tarif," urainya.
Bakal Dipadati 200 Ribu Buruh
Sebelumnya, Peringatan Hari Buruh atau dikenal May Day akan diadakan di Lapangan Monas, pada Kamis, 1 Mei 2025.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Presiden Konfederasi Buruh Dunia, Akiko Gono dijadwalkan akan memberikan sambutan.
Hal itu diungkap oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Presiden ASEAN Trade Union Council (ASEAN TUC), Andi Gani Nena Wea.
Dia menerangkan, acara dimulai pada pukul 08:00 WIB. Diperkirakan ada 200 ribu massa buruh yang akan hadir.
"Massa buruh akan mulai memasuki kawasan Monas jam 8 pagi. Massa Buruh berasal dari Jabotabek, Jabar, Jateng dan Jatim juga perwakilan dari seluruh Indonesia. Hadir juga Perwakilan Buruh Migran dari Hongkong," kata Andi Gani saat dihubungi, Minggu (27/4/2025).
Andi Gani menerangkan, perayaan May Day diisi oleh Pidato dari Presiden RI Bapak Prabowo Subianto, Presiden Konfederasi Buruh Dunia Ibu Akiko Gono, Presiden KSPSI & President Asean Trade Union Council ( Asean TUC ) Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPI Said Iqbal, Presiden KSPSI Pembaruan Jumhur Hidayat dan Presiden KSBSI Ely Rosita Silaban.
Menurut dia, perayaan May Day kali ini pun dirasa begitu istimewa. "May Day 2025 sangat istimewa untuk Buruh Indonesia karena setelah 60 tahun baru kali ini Presiden RI hadir langsung," ucap dia.
Memuji Kebijakan Prabowo untuk Buruh
Dalam kesempatan itu, Andi Gani memuji pelbagai kebijakan Presiden Prabowo yang dinilai berpihak pada kaum buruh.
"Buruh Indonesia sangat mengapresiasi Langkah Presiden Prabowo Subianto membentuk Satgas PHK yang terdiri dari Unsur Pemerintah, Unsur Buruh, Unsur Pengusaha dan Unsur Akademisi," ujar dia.
Apresiasi juga ditujukan kepada Kapolri, Jendral Listyo Sigit Prabowo.
"Kami juga sangat mengapresiasi Kebijakan Kapolri membentuk Desk Pidana Ketenagakerjaan untuk membantu menyelesaikan masalah Perburuhan dan Sudah dilakukan pelatihan untuk 2000 penyidik Mengenai Masalah Pidana Ketenagakerjaan," ujar dia.