Menpora Erick Thohir Gandeng Kemenperin, Tingkatkan Industri Olahraga Demi Dukung Atlet Tanah Air

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia di Kantor Kemenperin terkait sinergitas pengembangan industri bidang kepemudaan dan keolahragaan, Jakarta, Selasa (25/11/2025).

Penandatanganan ini merupakan pembaruan kerja sama antara kedua kementerian, yang sebelumnya berakhir pada September 2025, dan kini diperkuat kembali untuk masa lima tahun ke depan.

Pembaruan ini dilakukan untuk meningkatkan industri olahraga di Indonesia. Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Erick Thohir percaya peningkatan ini harus terus dilakukan khususnya dari sektor produksi alat-alat maupun fashion olahraga.

Kesepakatan antara Kemenpora dan Kemenperin ini juga merupakan bentuk dari pelaksanaan arahan dari Presiden Prabowo Subianto yang meminta jajaran kementerian yang ada untuk bekerja sama dengan target yang harus tepat sasaran. “Kita sepakati bahwa industri olahraga ini adalah salah satu industri yang harus kita dorong ke depan,” kata Erick.

Terdapat lima poin yang menjadi sorotan dalam prosesi penandatangan MoU ini. Kelima poin yang juga menjadi pembahasan tersebut adalah industry alat olahraga, industri pakaian olahraga, industri sepatu olahraga, kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), serta kebijakan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Indonesia resmi menurunkan 996 atlet untuk SEA Games 2025 Thailand. Menpora Erick Thohir mengonfirmasi kenaikan anggaran menjadi Rp66 miliar, sekaligus penetapan target 85 medali emas dan posisi tiga besar. Simak detail evaluasi, target, dan keputusa...

Berkaitan dengan pembahasan kesepakatan dalam acara ini, Erick menyoroti masifnya industri yang ada di balik berbagai cabang olahraga yang ada di Amerika Serikat. Selain itu, Erick juga menyebutkan sejumlah merek produk olahraga asal Tiongkok yang mulai mendominasi pasar global.

“Luar biasanya di Tiongkok itu brand Amerika di olahraga basket mulai tergoroti oleh brand Tiongkok yang akhirnya sukses mendominasi pasar lokal,” tutur Erick.

Melalui adanya sinergitas ini, Erick berharap industri olahraga di tanah air dapat mengalami kemajuan seperti di negara lain. Selain itu, Erick juga melihat adanya industri yang potensial dari beberapa sabang olahraga yang ratingnya cukup tinggi.

Dalam acara ini, Menteri Perindustrian Republik Indonesia (Menperin RI), Agus Gumiwang Kartasasmita berharap jika MoU yang telah ditandatangani tersebut dapat diimplementasikan dalam sejumlah program dua kementerian itu.

“Target dari Kemenperin adalah bagaimana kita bisa mendukung atlet-atlet kita dalam menyiapkan alat-alat olahraga yang baik, nyaman, dan aman sehingga mereka bisa berkompetisi dengan baik,” jelas Agus.

Terdapat pula kebijakan izin edar yang dibahas dalam kesepakatan ini. “Dengan dengan izin edar, ini menjadi keberpihakan kita kepada industri dalam negeri atau investor luar negeri yang membangun pabrik di Indonesia,” kata Erick.

Erick menilai adanya kebijakan izin edar ini nantinya dapat membuka peluang dukungan baru bagi para atlet maupun pelatih, baik dengan mendapat produk berkualitas maupun menjadi model iklan.