Monaco vs Tottenham: Mencari Keseimbangan antara Hasil dan Performa

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta AS Monaco dan Tottenham Hostspur akan saling berhadapan dalam lanjutan Liga Champions 2025/2026 di Stade Louis II, Kamis (23/10/25) pukul 02.00 WIB. Laga ini mempertemukan dua tim yang sama-sama sedang mencari keseimbangan antara hasil dan performa, baik di level domestik maupun Eropa.

Keduanya memulai perjalanan fase grup dengan hasil yang bisa dibilang “aman, tapi belum meyakinkan”. Monaco menahan imbang Manchester City 2-2, sementara Tottenham juga berbagi poin dengan Bodo/Glimt lewat drama empat gol di Norwegia.

Dengan empat poin dari dua laga, Tottenham berada di jalur positif menuju 16 besar. Akan tetapi, performa mereka yang naik-turun membuat laga di Monaco menjadi ujian penting bagi konsistensi skuad asuhan Thomas Frank itu.

Promosi 1

Tottenham Masih Inkonsisten, tapi Tangguh di Eropa

Tottenham datang ke markas Monaco dengan catatan empat poin dari dua laga pembuka. Kemenangan atas Villarreal dan hasil imbang kontra Bodo/Glimt menjadi awal yang solid bagi tim asal London Utara itu di Liga Champions musim ini. Namun, perjalanan mereka belum sepenuhnya meyakinkan.

Ketika menghadapi Bodo/Glimt, The Lilywhites sempat tertinggal dan hanya bisa menyelamatkan satu poin berkat gol bunuh diri Jostein Gundersen di menit akhir. Hasil tersebut memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka menjadi enam laga di fase grup/fase liga Liga Champions, tetapi sekaligus menunjukkan bahwa stabilitas masih menjadi pekerjaan rumah besar.

Di level domestik, Tottenham justru belum mampu menemukan irama terbaiknya. Kekalahan 1-2 dari Aston Villa akhir pekan lalu memperpanjang tren negatif mereka menjadi hanya satu kemenangan dari empat pertandingan terakhir di Premier League. Meski begitu, Tottenham masih memegang rekor tandang yang solid: belum kalah di laga luar kandang musim ini—tidak termasuk kekalahan adu penalti di Piala Super Eropa melawan PSG.

Thomas Frank tentu berharap performa tandang tersebut berlanjut ke Monte Carlo. Dengan pemain-pemain yang mereka miliki, Tottenham tetap punya daya gedor yang mampu membahayakan siapa pun di Eropa.

Monaco Memulai Era Baru Bersama Pocognoli

Sementara itu, Monaco memulai babak baru di bawah pelatih Sebastien Pocognoli. Mantan bek asal Belgia itu ditunjuk setelah manajemen klub memecat Adi Hutter akibat serangkaian hasil mengecewakan sebelum jeda internasional.

Hutter hanya mampu meraih satu kemenangan dari lima laga terakhirnya, termasuk kekalahan 1-4 dari Club Brugge dan hasil imbang 2-2 melawan Manchester City di Liga Champions. Ironisnya, laga melawan City yang diselamatkan oleh penalti Eric Dier di menit akhir justru menjadi momen positif terakhirnya di kursi pelatih.

Debut Pocognoli di Ligue 1 berakhir dengan hasil imbang 1-1 melawan Angers. Itu menjadi hasil seri ketiga beruntun Monaco di semua ajang—cerminan dari tim yang sulit menutup pertandingan dengan kemenangan. Selain itu, Monaco masih belum mencatatkan clean sheet sepanjang musim ini, sesuatu yang tentu menjadi perhatian utama menjelang duel kontra Tottenham.

Meski begitu, sejarah memberi sedikit optimisme. Pada musim 2016/2017, Monaco dua kali mengalahkan Tottenham dengan skor 2-1 di fase grup Liga Champions. Kini, di bawah tangan muda Pocognoli, Les Monegasques berharap bisa menghidupkan kembali semangat itu—sekaligus menemukan stabilitas yang hilang di tengah transisi dan tekanan papan atas Ligue 1.

Read Entire Article
Bisnis | Football |