71 Gol dalam Dua Malam: Matchday 3 Liga Champions 2025/26 Cetak Rekor Baru

5 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Liga Champions 2025/2026 mencatat tonggak sejarah baru. Dalam dua malam pertandingan penuh drama, sebanyak 71 gol tercipta dari 18 laga di matchday 3. Catatan itu menjadikannya matchday paling produktif sepanjang sejarah turnamen sejak era format grup dimulai.

Rekor ini melampaui torehan 67 gol yang sebelumnya tercatat pada musim lalu dan kembali disamai di matchday pertama musim ini. Dalam konteks format baru 'Fase Liga' yang diperkenalkan UEFA sejak musim 2024/2025, hasil tersebut menggambarkan betapa terbukanya permainan dan tingginya agresivitas tim-tim papan atas Eropa.

Dalam dua malam kali ini, publik disuguhkan parade gol dari berbagai stadion besar Eropa. Liverpool dan Chelsea sama-sama menang dengan skor 5-1, Barcelona menghancurkan Olympiakos 6-1, sementara PSG berpesta 7-2 di kandang Bayer Leverkusen.

Promosi 1

Malam-Malam Penuh Gol

Rangkaian laga matchday 3 memperlihatkan betapa ofensifnya gaya bermain di kompetisi musim ini. Mulai dari Selasa, 21 Oktober 2025, Barcelona membuka pesta gol dengan kemenangan 6-1 atas Olympiakos, diikuti PSG yang tampil menggila di BayArena dengan kemenangan telak 7-2 atas Leverkusen.

Di malam yang sama, PSV Eindhoven mempermalukan Napoli 6-2, sementara Borussia Dortmund mencuri kemenangan 4-2 di markas Copenhagen. Inter Milan tampil klinis saat melibas Union Saint-Gilloise 4-0, sedangkan Manchester City menang 2-0 atas Villarreal.

Keesokan harinya, 22-23 Oktober, hujan gol berlanjut. Chelsea menundukkan Ajax 5-1, Liverpool berpesta lima gol ke gawang Eintracht Frankfurt, dan Bayern Munchen menang meyakinkan 4-0 atas Club Brugge.

Meski begitu, tiga laga berakhir tanpa gol, termasuk AS Monaco vs Tottenham dan Atalanta vs Slavia Praha yang menjadi pengecualian di tengah euforia gol kali ini.

Format Baru, Filosofi Baru

UEFA memperkenalkan format Fase Liga pada musim 2024/2025 untuk menggantikan sistem fase grup tradisional. Perubahan ini menghadirkan delapan matchday di babak awal, dengan lebih banyak laga dan lawan yang beragam bagi setiap tim.

Efeknya mulai terlihat jelas. Tim-tim besar kini menghadapi lawan dengan intensitas tinggi lebih sering, dan sebagian besar memilih strategi menyerang ketimbang menunggu. Hasilnya, gol tercipta dengan frekuensi yang jarang terlihat di era sebelumnya.

Statistik UEFA menunjukkan bahwa musim 2024/2025 menutup kompetisi dengan total 618 gol dalam 189 pertandingan, rekor tertinggi dalam sejarah Liga Champions. Rata-rata gol per laga saat itu mencapai 3,27, melampaui catatan 3,24 pada musim 2020/2021. Kini, tren itu berlanjut bahkan lebih eksplosif.

Dominasi Klub-Klub Elite Eropa

Pekan ketiga ini memperlihatkan betapa tajamnya lini serang tim-tim besar. PSG menjadi sorotan utama setelah mencetak tujuh gol di Jerman, dengan Desire Doue mencatat dua gol dan kontribusi besar dalam permainan menyerang tim asuhan Luis Enrique.

Liverpool, di bawah Arne Slot, juga tampil trengginas. Mereka menutup empat kekalahan beruntun dengan kemenangan besar 5-1 atas Frankfurt. Chelsea mengikuti pola serupa saat melibas Ajax, hasil yang menandai titik balik performa pasukan Enzo Maresca di Eropa.

Sementara itu, Real Madrid mengamankan kemenangan efisien 1-0 atas Juventus berkat gol Jude Bellingham, meski sebenarnya punya peluang untuk menambah keunggulan. Kemenangan itu sekaligus menjaga rekor sempurna Los Blancos menjelang El Clasico.

Catatan Bersejarah

Dengan 71 gol dari 18 pertandingan, matchday 3 Liga Champions 2025/2026 kini tercatat sebagai matchday yang paling produktif sepanjang masa kompetisi.

Dari total pertandingan di dua malam tersebut, enam laga menghasilkan lima gol atau lebih, sementara tiga pertandingan berakhir tanpa gol. Kombinasi itu mencerminkan keseimbangan antara agresivitas menyerang dan ketatnya pertahanan di level tertinggi.

UEFA mencatat bahwa rekor ini bukan hanya hasil dari perubahan format, tetapi juga mencerminkan evolusi permainan di level klub Eropa, di mana pendekatan menyerang dan pressing tinggi kini menjadi norma baru.

Read Entire Article
Bisnis | Football |