Padel Resmi Dipertandingkan di Asian Games 2026, Indonesia Lakukan Persiapan

Liputan6.com, Jakarta- Olahraga padel secara resmi akan melakukan debutnya sebagai cabang olahraga (cabor) di Asian Games 2026. Keputusan penting ini diumumkan oleh Dewan Olimpiade Asia (OCA) setelah melalui serangkaian pertemuan dan kesepakatan dengan Federasi Padel Internasional (FIP).

Padel akan dipertandingkan di Asian Games ke-20 yang dijadwalkan berlangsung di Prefektur Aichi dan Nagoya, Jepang, mulai tanggal 19 September hingga 4 Oktober 2026. Penambahan padel ini diharapkan dapat menarik perhatian lebih luas dan memperkuat posisinya di kancah olahraga internasional.

Pengakuan ini menjadi tonggak sejarah bagi perkembangan padel di kancah olahraga Asia, memperkuat posisinya di pentas internasional, dan membuka jalan bagi potensi penyertaannya dalam ajang olahraga global yang lebih besar di masa depan.

Padel telah resmi terdaftar sebagai salah satu cabang olahraga yang akan dipertandingkan dalam Asian Games 2026. Pengumuman ini disampaikan oleh Dewan Olimpiade Asia (OCA) setelah pertemuan penting antara Presiden Federasi Padel Internasional (FIP), Luigi Carraro, dan Direktur Jenderal OCA, Husain Al Musallam, di Kuwait.

Pertemuan tersebut berlangsung pada pekan lalu, bertepatan dengan kejuaraan perdana FIP World Cup Pairs, menegaskan komitmen kedua belah pihak terhadap pengembangan olahraga ini.

Keputusan ini menandai langkah besar bagi padel, yang kini sejajar dengan olahraga-olahraga lain di ajang multi-olahraga terbesar di Asia. Debut padel di Asian Games 2026 diharapkan dapat meningkatkan popularitas dan partisipasi di seluruh benua.

Indonesia pun menyambut baik akan dipertandingkannya padel di Asian Games 2026. Ketua umum Pengurus Besar Padel Indonesia (PBPI) Galih Kartasasmita mengaku sudah siap bila padel langsung dipertandingkan atau sekadar eksibisi di Nagoya nanti.

Langkah terdekat PBPI adalah menjadi anggota tetap Komite Olimpiade Indonesia (KOI). PBPI sudah menjalin komunikasi dengan ketua KOI Raja Sapta Oktohari.

"Kami pun alhamdulillah kami sudah bicara dengan KOI, dari KOI pak Okto sudah memberi arahan untuk kami menjadi anggota tetap KOI agar Insyallah jika betul dipertandingkan di Nagoya atau diekshibisikan di Nagoya dan SEA Games Malaysia, ya kita sudah menjadi anggota KOI dan siap untuk mengukir prestasi di dunia padel," tutur Galih.

PBPI ke depannya juga akan terus melakukan pemantauan dan penjaringan bakat-bakat baru atlet padel agar Indonesia siap bersaing di ajang multievent seperti SEA Games, Asian Games hingga Olimpiade.

"Iya jadi sudah pasti kita akan menggencarkan pencarian bakat baru. Kan dari kemarin belum ada kepastian Asian Games, kita juga sudah scouting," kata Galih kepada wartawan, Rabu (19/11/2025).

Padel Indonesia sudah punya prestasi membanggakan. Belum lama ini timnas padel putri Indonesia menjadi juara tiga di Piala Asia 2025 yang berlangsung di Doha, Qatar.

Dengan ditambahkannya padel, total akan ada sekitar 41 hingga 42 cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Asian Games 2026 di Jepang. Selain padel, cabang olahraga baru lainnya yang akan diperkenalkan di Asian Games edisi ini termasuk kriket dan beladiri campuran (MMA), menambah keragaman kompetisi.

Presiden FIP, Luigi Carraro, menyambut keputusan ini sebagai pencapaian penting dalam sejarah olahraga padel, yang akan mendorong pengakuan global yang lebih masif. Carraro menegaskan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan hampir 100 federasi nasional guna mengembangkan padel di seluruh penjuru dunia.

Senada dengan itu, Presiden Padel Asia, Tariq Zainal, menyebut keputusan OCA membuka lembaran baru yang cerah bagi pertumbuhan padel di kawasan Asia secara signifikan. Tampilnya padel di Asian Games akan menjadi platform strategis bagi atlet-atlet Asia untuk unjuk kemampuan terbaik mereka di level tertinggi.